Pemandangan salah satu sudut Hong Kong. (AFP)
Pemandangan salah satu sudut Hong Kong. (AFP)

Tiongkok Minta Hong Kong Prioritaskan Pengurangan Kasus dan Kematian Covid-19

Medcom • 08 Maret 2022 19:04
Hong Kong: Pejabat kesehatan senior Tiongkok mengatakan bahwa Hong Kong harus tetap menerapkan strategi "nol dinamis" di tengah rencana tes Covid-19 massal.
 
"Mengurangi jumlah kasus, kasus parah, dan kematian adalah prioritas paling mendesak dan utama di Hong Kong saat ini," ucap Liang Wannian dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 8 Maret 2022.
 
Berada di Hong Kong untuk mengkoordinasikan upaya menangani wabah Covid-19, Liang menyampaikan bahwa tes massal patut dilaksanakan pada waktu yang tepat dan disiapkan dengan hati-hati.

"Setelah target pertama tercapai, baru kita lanjutkan ke target kedua dan ketiga,” kata Liang.
 
Menurut Liang, strategi "nol dinamis" bukan berarti sama sekali tidak ada kasus Covid-19, terlebih dengan tingginya tingkat penularan saat ini. Namun, masyarakat dan pemerintah sebaiknya melakukan yang terbaik untuk mengurangi jumlah kasus serta melaksanakan tindakan untuk mencegah penularan lebih lanjut.
 
Pernyataan Liang tersebut muncul ketika kasus Covid-19 di Hong Kong melonjak hingga totalnya mencapai sekitar 500.000 dengan lebih dari 2.200 kematian. Sebagian besar dari angka-angka tersebut timbul dalam dua pekan terakhir.
 
Baca: Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Hong Kong Tertinggi di Dunia
 
Sementara itu, otoritas Hong Kong mengeluarkan pesan yang kontradiktif dan membingungkan tentang skema tes massal wajib Covid-19 dan wacana penguncian (lockdown) seantero kota. 
 
Harga bahan pangan di sana pun melonjak. Selama seminggu terakhir, rak-rak supermarket kosong setiap harinya lantaran warga cemas akan lockdown.
 
Hong Kong diperkirakan akan mengalami puluhan ribu kasus Covid-19 baru hari Selasa ini, setelah diluncurkannya situs web pelaporan mandiri pada Senin malam di mana masyarakat dapat melapor jika terkena virus korona.
 
Setelah menerima laporan di situs web tersebut, pihak berwenang akan berupaya memasukkan pasien ke fasilitas isolasi jika rumahnya terlalu ramai. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan