Anak yang tak disebutkan namanya itu sempat dirawat di unit perawatan intensif anak (ICU) rumah sakit setempat karena masalah pernapasan parah, demam tinggi, dan kram perut pada Februari lalu.
"Ia dipulangkan tiga bulan kemudian setelah diagnosis dan pengobatan," kata WHO, dikutip dari Malay Mail, Rabu, 12 Juni 2024.
Pasien tersebut diduga terpapar virus dari unggas di area rumah dan sekitarnya. "Tidak ada orang lain yang diketahui melaporkan gejala penyakit pernapasan di antara keluarga dan kontak lainnya," sambung badan PBB tersebut.
Informasi mengenai status vaksinasi dan rincian pengobatan antivirus tidak tersedia pada saat laporan ini dibuat.
"Ini adalah infeksi kedua flu burung H9N2 pada manusia dari India, di mana yang pertama terjadi pada 2019," sebut WHO.
Meski virus H9N2 biasanya cenderung menyebabkan penyakit ringan, WHO mengatakan kasus sporadis pada manusia dapat terjadi. Ini dikarenakan H9N2 adalah salah satu virus flu burung paling umum beredar pada unggas di berbagai wilayah.
Sejauh ini belum ada tanggapan segera dari Kementerian Kesehatan India terkait laporan WHO.
Baca juga: WHO Konfirmasi Korban Meninggal Pertama akibat Flu Burung H5N2
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News