Peningkatan kewaspadaan ini secara efektif menutup seluruh kota Hong Kong, dengan layanan kereta bawah tanah beroperasi secara terbatas.
Lebih dari 70 penerbangan dari dan menuju Hong Kong dibatalkan, layanan transportasi ditangguhkan, dan sekolah-sekolah juga ditutup. Lembaga pemantau cuaca setempat menyarankan penduduk Hong Kong untuk menghindari daerah dataran rendah.
"Koinu akan berada paling dekat dengan Hong Kong malam ini, melewati sekitar 70 kilometer ke selatan," kata Observatorium Hong Kong dan dilaporkan kantor berita Channel News Asia.
"Jika Koinu mempertahankan intensitasnya saat ini, angin topannya diperkirakan terjadi di dekat laut selatan malam ini," lapor lembaga tersebut.
"Bergantung pada variasi kekuatan angin setempat, Observatorium menilai perlunya penerbitan sinyal peringatan siklon tropis yang lebih tinggi," sambungnya.
Sejumlah sekolah, pusat penitipan anak, terminal kargo, layanan kapal feri dan bus mengumumkan penangguhan operasional hari ini, di saat tiupan angin kencang yang dibawa Topan Koinu mencapai kecepatan maksimum 145 kilometer per jam.
Baca juga: Peringatan Topan Koinu, Hong Kong Tutup Sekolah
Tiongkok Waspada
Koinu, yang melanda Taiwan dengan hujan dan angin pekan lalu, pada hari ini berbelok ke selatan melewati laut lepas pantai provinsi Guangdong, Tiongkok, menuju pulau resor Hainan, dengan intensitasnya hampir tidak berubah dari hari sebelumnya.Hingga pukul 10.00 waktu Hong Kong, Koinu belum mendarat di pantai Tiongkok, dengan mempertahankan kekuatannya di atas air sekitar 455 km dari timur laut kota Zhanjiang di Guangdong.
Badai tersebut diperkirakan bergerak ke selatan di sepanjang pantai Guangdong, dan melemah secara bertahap saat mencapai kota Zhanjiang dan provinsi Hainan di pulau selatan.
Pekan lalu, Koinu, yang berarti “anak anjing” dalam bahasa Jepang, menewaskan satu orang dan melukai hampir 400 orang di Taiwan saat melewati bagian selatan pulau itu.
Pihak berwenang Tiongkok sangat waspada meski Koinu tampaknya tidak mungkin bergerak ke kota-kota padat penduduk.
Lambatnya kecepatan topan di perairan hangat Tiongkok selatan meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan deras, karena awan badai terus-menerus melayang di wilayah tersebut dalam jangka waktu lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News