Langkah ini dianggap sebagai cara membantu dunia mengatasi varian Delta covid-19.
Sinopharm akan memberikan 60 juta dosis kepada GAVI yang membelinya atas nama COVAX dari Juli hingga Oktober tahun ini. Selain itu, GAVI memiliki opsi untuk melakukan pembelian lebih lanjur pada kuartal empat 2021 sebanyak 60 juta dosis, dan 50 juta lagi di paruh pertama 2022.
Penambahan vaksin Sinopharm dan Sinovac, yang telah diberikan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), semakin mendiversifikasi portofolio Fasilitas COVAX yang dikelola GAVI.
Sementara itu, menurut Sinovac, mereka juga akan menyediakan 380 juta dosis vaksin untuk COVAX pada paruh pertama tahun depan. Sebanyak 50 juta dosis diantaranya akan dikirimkan dari Juli hingga September.
"Lalu GAVI akan membeli 150 juta dosis di kuartal keempat 2021 dan 180 juta dosis lainnya pada paruh pertama 2022," ucap Sinovac dalam pengumuman tersebut, dilansir dari Global Times, Selasa, 13 Juli 2021.
Para ahli Tiongkok mengatakan, perjanjian itu sebagian besar dapat membantu meringankan kekurangan vaksin global yang parah. Selain itu, dapat membantu sebanyak mungkin orang untuk membangun kekebalan dari varian Delta yang menimbulkan risiko.
"Saya menyambut baik kesepakatan hari ini dengan Sinopharm dan Sinovac yang akan membuat dosis vaksin tersedia bagi peserta COVAX," ucap CEO GAVI, Dr Seth Berkley.
"Berkat kesepakatan ini, kami dapat segera mulai memasok dosis ke negara-negara yang membutuhkan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News