Vaksin Moderna. Foto: AFP.
Vaksin Moderna. Foto: AFP.

Kasus Kontaminasi, Jepang Tangguhkan Penggunaan 2,6 Juta Vaksin Moderna

Marcheilla Ariesta • 30 Agustus 2021 18:37
Tokyo: Total 2,6 juta dosis vaksin Moderna ditangguhkan penggunaannya di Jepang karena terkontaminasi zat asing. Masalah ini menyebabkan dua orang meninggal usai mendapatkan suntikan, dan banyak lainnya terkena dampak.
 
Satu juta dosis lagi ditangguhkan setelah munculnya laporan korban tewas. Penangguhan vaksin Covid-19 dilakukan ketika Jepang tengah memerangi gelombang terburuk Covid-19 akibat varian Delta.
 
Penarikan satu juta dosis ini datang dari prefektur Gunma dan Okinawa. Zat hitam kecil ditemukan di botol vaksin Moderna di Gunma. Sedangkan di Okinawa, zat hitam terlihat di jarum suntik dan botol, selain itu, ada juga zat merah muda ditemukan di jarum suntik berbeda.

Pemerintah telah mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan itu adalah tindakan pencegahan. Penyebab kematian sedang diselidiki.
 
"Menurut pendapat saya, kontaminasi zat asing tidak mungkin langsung menyebabkan kematian mendadak," kata Takahiro Kinoshita, seorang dokter dan wakil ketua Cov-Navi, sebuah kelompok informasi vaksin, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 30 Agustus 2021.
 
"Jika zat yang terkontaminasi cukup berbahaya untuk menyebabkan kematian bagi sebagian orang, mungkin lebih banyak orang akan menderita beberapa gejala setelah vaksinasi," tambahnya.
 
Baca juga: Kontaminasi Vaksin Covid-19 Moderna di Jepang Diduga Partikel Logam
 
Ia menuturkan, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi bahaya dari dosis tertentu yang dipertanyakan.
 
Jepang sebelumnya menghentikan penggunaan 1,6 juta dosis Moderna, dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional setelah distributor domestik, Takeda Pharmaceutical, menerima laporan kontaminan di beberapa botol.
 
Sekitar 500 ribu orang dilaporkan menerima dosis dari pasokan terkontaminasi tersebut. Perusahaan farmasi Moderna dan Spanyol Rovi, yang membotolkan vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, mengatakan, kontaminasi dapat disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu lini produksi Rovi.
 
Takeda mengatakan, penyelidikan tengah berlangsung.
 
Seorang dokter yang berpraktik di NTT Medical Center Tokyo, Nicholas Rennick mengatakan, kontaminasi merupakan masalah serius. Ia melanjutkan hal tersebut perlu diselidiki mendalam.
 
"Tapi, mengingat kasus covid-19 yang meningkat, vaksinasi Moderna harus dilanjutkan dengan tindakan pencegahan yang tepat," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan