Raisi dipastikan menang lewat raihan 62 persen suara usai dua kandidat utamanya mengakui kekalahan dalam pilpres yang berlangsung pada Jumat kemarin.
"Kami berharap dapat bekerja sama (dengan Raisi) dalam memperkuat hubungan persaudaraan kedua negara demi mendorong perdamaian, kemajuan, dan kesejaheraan kawasan," tulis PM Khan, dilansir dari laman ABNA pada Minggu, 20 Juni 2021.
Ucapan selamat telah disampaikan sejumlah tokoh dalam dan luar Iran. Di dalam negeri, petahana Hassan Rouhani telah mengucapkan selamat dan bertemu langsung dengan sosok penerusnya.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga mengatakan bahwa Raisi adalah presiden baru Iran, walau kala itu belum ada pengumuman resmi dari badan elektoral. Ia menilai Raisi dapat menjadi sosok presiden yang baik bagi Iran.
Dari luar negeri, ucapan selamat telah disampaikan PM Khan, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan juga pemimpin kelompok Hizbullah Hassan Nasrallah.
Sementara kritikan datang dari dua rival utama Iran, Amerika Serikat dan Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, menyebut Raisi berpotensi menjadi presiden paling ekstrem di Iran sejauh ini.
Ia juga mengingatkan bahwa Raisi kemungkinan akan menambah aktivitas program nuklir Iran.
Bagi AS, pilpres Iran pada Jumat kemarin tidak berjalan "bebas dan adil." Namun di waktu bersamaan, Washington menegaskan bahwa dialog tidak langsung dengan Iran terkait perjanjian nuklir 2015 akan tetap berlanjut.
Baca: AS Sebut Pilpres Iran Tidak Berjalan Bebas dan Adil
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News