"Tim dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri serta jajaran kepolisian sedang melakukan pencarian di area tersebut," kata kepala Kepolisian Irak, Ahmad Khalaf, dalam keterangan yang dimuat di Anadolu Agency, Selasa 21 Juli 2020.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan Mewis.
Mewis adalah seorang aktivis aktif di bidang kebudayaan. Selain di Goethe Institut, ia juga aktif bekerja di German Arts Center Tarkib yang menggelar berbagai festival untuk mendukung seniman-seniman muda di Baghdad.
Menurut seorang sumber kepada kantor berita AFP, Mewis diculik tak lama usai meninggalkan kantornya di Baghdad.
"Saat korban sedang mengendarai sepeda, sekelompok orang dari dua kendaraan menculiknya. Salah satu kendaraan adalah truk yang biasa digunakan pasukan keamanan," ucapnya.
Sumber itu mengklaim beberapa polisi di sekitar menyaksikan penculikan itu, namun tidak melakukan intervensi apapun.
Dhikra Sarsam, salah satu teman Mewis, mengatakan bahwa korban dikenal aktif dalam unjuk rasa anti-pemerintah di Irak. "Saya berbicara dengannya pekan kemarin, dan dia benar-benar terlibat dalam aksi protes di Irak," sambungnya.
Gelombang unjuk rasa melanda Baghdad dan wilayah selatan Irak tahun lalu. Aksi protes dipicu kekesalan warga terhadap pemerintah Irak yang dipandang korup serta tidak kompeten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News