"Saat ini, isu lintas selat yang paling mendesak adalah untuk mendiskusikan bagaimana cara agar kita dapat hidup berdampingan secara damai," kata Tsai dalam pidato Hari Nasional Taiwan, dikutip dari laman Fokus Taiwan pada Sabtu, 10 Oktober 2020.
"Selama otoritas Beijing bersedia mengakhiri antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, maka kami bersedia bekerja bersama untuk memfasilitas dialog yang bermakna," sambungnya.
Pernyataan Tsai disampaikan saat Taiwan dan Amerika Serikat semakin menjalin hubungan dekat dalam upaya menentang sikap agresif Tiongkok. Kedekatan ini terlihat dari kunjungan beberapa pejabat tinggi AS ke Taiwan, dan berlanjutnya penjualan senjata dari Washington ke Taipei.
Menteri Kesehatan AS Alex Azar dan petinggi Kementerian Luar Negeri Keith Krach sudah mengunjungi Taiwan pada Agustus dan September lalu. Tiongkok mengecam keras kunjungan kedua tokoh itu ke Taiwan, sebuah pulau yang dianggap sebagai bagian dari Beijing.
Juli lalu, AS telah menyepakati permohonan Taiwan untuk sertifikasi ulang misil pertahanan udara Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3). Permohonan disepakati usai AS sepakat menjual 66 unit pesawat jet tempur F-16V dan 108 tank M1A2T ke Taiwan tahun lalu.
Beijing merespons meningkatnya hubungan dagang AS dan Taiwan dengan melakukan lebih banyak latihan militer, termasuk menerbangkan jet tempur mereka melewati Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ) beberapa pekan lalu.
Menurut catatan Kementerian Pertahanan Taiwan, militer Tiongkok telah melakukan setidaknya 15 inkursi di zona udara atau perairan dekat Taiwan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Inkursi terbesar terjadi pada 19 September, saat 19 jet Tiongkok melewati garis median Selat Taiwan atau memasuki ADIZ dari arah barat daya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News