Laporan mengenai penyelidikan di Kementerian Pendidikan Tinggi Korut ini dilakukan oleh Departemen Panduan dan Organisasi (ODG). Laporan tersebut telah dilihat oleh kantor berita Daily NRK.
"Menteri tersebut dikabarkan kurang mampu mengimplementasikan Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh," lapor Daily NRK, dilansir dari laman Mirror.co.uk belum lama ini.
"ODG melakukan investigasi karena kementerian gagal mencapai kemajuan berarti, dan karena beberapa (pejabat) mengkritik kebijakan pemerintah," tulis laporan tersebut.
Investigasi juga meliputi laporan bahwa beberapa pejabat kementerian "mengeluh di setiap pertemuan" terkait bidang pekerjaan mereka. Sementara beberapa pejabat lain dikabarkan sering mempertanyakan minimnya sumber daya dari pemerintah pusat di Pyongyang.
Tim investigasi ODG juga menyoroti lambannya pengimplementasian "kebijakan pembelajaran jarak jauh" selama pandemi.
Usai eksekusi mati berakhir, tulis laporan tersebut, kementerian telah menjalani "perombakan" dan saat ini berada di bawah kepemimpinan Ri Guk Chol, presiden Kil Il Sung University.
"Mereka (jajaran pejabat baru) berencana melakukan video call secara rutin," ucap seorang sumber.
Kabar eksekusi ini merupakan kelanjutan dari tindakan pemerintah Korut di bawah Kim. Tahun lalu, ia dikabarkan melempar seorang jenderal ke kolam berisi ikan piranha, dan lima ajudannya juga dikabarkan dieksekusi mati tim penembak usai Konferensi Tingkat Tinggi dengan Donald Trump di tahun 2019.
Baca: Krisis Keuangan, Kim Jong-un Eksekusi Pejabat Pasar Mata Uang Korut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News