Lonjakan kasus Covid-19 membuat Jepang memberlakukan status darurat untuk 11 prefektur bulan lalu. Di bawah status ini, warga diminta membatasi aktivitas dan jam operasional tempat usaha pun dipangkas.
"Status darurat Covid-19 akan dicabut secara bertahap," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato, dilansir dari laman Channel News Asia pada Rabu, 24 Februari 2021.
Ia menyebut beberapa tempat usaha di 11 prefektur Jepang akan tetap diminta tutup lebih awal hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Jepang mencatat tambahan 1.083 kasus Covid-19 pada Selasa kemarin. Angkanya relatif menurun dibanding 8 Januari lalu, yang sempat mencapai hampir 8.000 dalam satu hari.
Untuk Tokyo, level infeksi Covid-19 sudah jauh menurun dari puncaknya pada November tahun lalu.
Baca: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Jepang Dilakukan Bertahap
"Tiga prefektur barat Jepang bersama tiga lainnya di wilayah pusat dan selatan telah meminta agar status darurat Covid-19 dicabut paling cepat pekan ini," tutur Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura pada Selasa malam.
"Tokyo dan beberapa prefektur di dekatnya akan tetap berada di bawah status darurat untuk saat ini," lanjut dia.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan bertemu jajaran menteri pada Rabu ini untuk mendiskusikan rencana pencabutan status darurat di enam prefektur. Keputusan final mengenai pencabutan ini diyakini akan disampaikan pada Jumat mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
