Pernyataan ini disampaikan Morrison ketika pejabat negara melaporkan wabah di Sydney tampaknya telah diatasi.
Baca: India Sumbang 46% dari Kasus Baru Covid-19 Dunia.
Morrison mendukung keputusan untuk memberlakukan perintah biosekuriti bulan lalu yang melarang semua perjalanan ke dan dari India. Kebijakan tersebut menuai kritik keras dari para anggota parlemen, ekspatriat, dan diaspora India.
Menurutnya, larangan perjalanan ini mencegah sistem karantina di hotel Australia. Larangan tersebut didukung hukuman penjara dan denda bagi siapapun yang menghindarinya dengan terbang melalui negara ketiga.
Perintah yang kami buat sangat efektif, kami hanya melakukan pekerjaan yang diperlukan, dan itu untuk memastikan bahwa kami dapat melakukan segala hal yang dapat kami lakukan untuk mencegah gelombang ketiga pandemi covid-19 di sini, di Australia," tuturnya, dilansir dari AFP, Jumat, 7 Mei 2021.
Ia menambahkan akan menyewa tiga penerbangan repatriasi antara 15 hingga 31 Mei. Prioritasnya adalah sekitar 900 orang yang dianggap paling rentan.
Pemerintah memperkirakan ada sekitar 9.000 warganya dan penduduk tetap berada di India. Meski demikian, calon pelancong harus negatif uji covid-19 dan akan diminta untuk melakukan karantina di hotel selama 14 hari saat tiba di Negeri Kanguru.
Morrison menegaskan, pemerintahnya tidak mungkin mengizinkan dimulainya kembali penerbangan komersial langsung ke India dalam waktu dekat. Ia malah meminta otoritas negara menerima penerbangan repatriasi tambahan.
Terkait hal ini, Morrison akan melakukan sambungan telepon dengan mitranya, PM India Narendra Modi pada Jumat malam ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id