Saat ini, Hong Kong sedang berjuang menangani wabah terbaru Covid-19 dengan angka kasus harian yang cukup tinggi.
"Penundaan lebih lanjut tidak dapat diputuskan oleh wilayah administrasi khusus Hong Kong itu sendiri, tapi tergantung pada bagaimana pemerintah pusat melihatnya," tutur Lam, dilansir dari Straits Times, Rabu, 16 Maret 2022.
Menurutnya, penundaan tersebut sah secara hukum. Pemilu Hong Kong awalnya dijadwalkan pada 27 Maret 2022, tetapi ditunda hingga 8 Mei karena gelombang varian Omicron yang sangat menular pada Februari lalu.
Carrie Lam sejauh ini belum mengonfirmasi apakah ia akan maju atau tidak dalam pemilu mendatang. Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahannya mendapat tekanan dari Presiden Tiongkok Xi Jinping dan pejabat senior lainnya untuk lebih baik dalam menangani Covid-19.
Sementara itu, sebagian warganet Tiongkok mengungkapkan kemarahan dan rasa frustrasi terhadap penduduk Hong Kong yang berbondong-bondong ke pantai dan pusat perbelanjaan dalam beberapa hari terakhir. Padahal, situasi Covid-19 seharusnya tidak memperbolehkan hal tersebut.
Beberapa warganet Tiongkok mengatakan Hong Kong gagal mengendalikan wabahnya. Mereka menyalahkan kota semi-otonom itu atas lonjakan infeksi terbaru di daratan utama Tiongkok.
Hong Kong telah melaporkan lebih dari 760.000 infeksi Covid-19 dan sekitar 4.500 kematian, yang sebagian besarnya tercatat dalam tiga pekan terakhir.
Bekas koloni Inggris itu telah mengikuti kebijakan "nol-covid-19" yang diterapkan Tiongkok. Kebijakan tersebut mendapat kritik global karena Covid-19 dinilai tidak akan mungkin menghilang sepenuhnya.
Baca: Hong Kong Belum Lewati Puncak Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
