Anak-anak perempuan belajar di sebuah sekolah di Herat, Afghanistan, 9 Mei 2021. (HOSHANG HASHIMI / AFP)
Anak-anak perempuan belajar di sebuah sekolah di Herat, Afghanistan, 9 Mei 2021. (HOSHANG HASHIMI / AFP)

Universitas Swasta di Afghanistan Tolak Metode Pembelajaran ala Taliban

Marcheilla Ariesta • 07 September 2021 16:08
Kabul: Universitas di Kabul hampir kosong pada hari pertama tahun ajaran baru di Afghanistan. Pasalnya, para profesor dan mahasiswa bergulat dengan aturan baru dari kelompok Taliban yang membatasi ruang kelas.
 
Taliban telah menjanjikan aturan yang lebih lunak dibanding masa pemerintahan mereka terdahulu di periode 1996-2001. Saat itu, perempuan dibatasi gerak-geriknya dan mereka dilarang mengenyam pendidikan tinggi.
 
Kini, Taliban mengizinkan perempuan untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Namun, mereka semua harus mengikuti aturan ketat terkait pakaian serta pergerakan.

Perempuan hanya dapat menghadiri kelas jika mereka mengenakan abaya - jubah panjang yang tidak mengikuti bentuk tubuh -- dan juga niqab, sejenis kerudung yang menutupi seluruh wajah dan hanya memiliki celah kecil untuk mata. Tak hanya itu, mereka juga harus belajar terpisah dari mahasiswa laki-laki.
 
"Mahasiswa kami tidak mau menerima aturan ini, dan kami pun terpaksa harus menutup universitas," kata Noor Ali Rahmani, kepala Universitas Gharjistan di Kabul, dilansir dari AFP, Selasa, 7 September 2021.
 
"Di sini, mahasiswi kami mengenakan jilbab, bukan niqab," imbuhnya.
 
Otoritas pendidikan Taliban mengeluarkan dokumen panjang yang menguraikan langkah-langkah mahasiswa memasuki ruang kelas. Ruangan laki-laki dan perempuan dipisahkan, atau jika siswa kurang dari 15, ruang kelas harus dibatasi dengan tirai.
 
Baca:  Taliban Izinkan Perempuan Berkuliah Asalkan Terpisah dari Laki-Laki
 
"Kami tidak akan mau menerimanya karena terlalu sulit untuk dilakukan. Kami juga mengatakan, bahwa (aturan) itu bukan Islam yang sebenarnya, bukan apa yang dikatakan Alquran," terang Rahmani.
 
Selain itu, di perguruan tinggi swasta Afghanistan, perempuan hanya boleh diajar oleh dosen perempuan atau laki-laki tua, serta harus masuk melalui pintu khusus.
 
Pelajar perempuan juga harus mengakhiri pelajaran mereka lima menit lebih awal dari laki-laki untuk menghindari risiko mengobrol di luar kelas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan