Amaraweera mengunjungi Sekretariat Divisi Tissamaharama pada Sabtu kemarin untuk menghadiri sebuah program pertanian. Saat sang menteri tiba di kota tersebut, sekelompok petani langsung menyambutnya dengan aksi protes.
Ia berusaha meredakan situasi, namun para petani terus menyuarakan kekesalan mereka. Kericuhan pun terjadi tak lama setelahnya. Dilansir dari Outlook India, Minggu, 19 Juni 2022, Amaraweera terpaksa meninggalkan lokasi atas alasan keamanan.
Krisis ekonomi Sri Lanka, terparah sejak era kemerdekaan, menghantam keras sektor pertanian di negara tersebut. Larangan menggunakan pupuk kimia yang diberlakukan Presiden Gotabaya Rajapaksa pada April tahun lalu telah memicu merosotnya angka produksi padi.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memprediksi bahwa pada September tahun ini, sekitar empat hingga lima juta warga dari total populasi 22 juta, akan terkena langsung dampak kekurangan pangan.
Di tengah prediksi suram seperti itu, banyak petani di seantero Sri Lanka memilih meninggalkan pekerjaan mereka.
Sebelumnya pada pekan ini, kabinet Sri Lanka menyetujui kebijakan memberikan cuti satu hari per pekan bagi pegawai publik. Kebijakan ini bertujuan agar para pegawai publik dapat menanam sendiri tanaman pangan di rumah mereka.
Militer Sri Lanka juga akan mengambil bagian dalam program pertanian pemerintah yang bertujuan menggarap lebih dari 600 hektare lahan tandus untuk memitigasi krisis pangan.
Baca: PBB Mulai Kirim Bantuan Pangan untuk Perempuan Hamil di Sri Lanka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id