Menlu Retno (kanan) dan Menteri Erick Thohir (tengah) melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden CanSino Biologics. Foto: Twitter/@Menlu_RI.
Menlu Retno (kanan) dan Menteri Erick Thohir (tengah) melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden CanSino Biologics. Foto: Twitter/@Menlu_RI.

Indonesia Jajaki Kerja Sama Vaksin Covid-19 dengan Sinopharm dan CanSino

Marcheilla Ariesta • 20 Agustus 2020 21:49
Sanya: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tengah menjajaki kerja sama vaksin dengan beberapa perusahaan farmasi Tiongkok, yakni dengan Sinopharm dan CanSino. Penjajakan ini di luar kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac.
 
"Kita juga melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama vaksin dengan industri farmasi lain di Tiongkok, antara lain Sinopharm dan CanSino," tuturnya dalam jumpa pers virtual dari Sanya, Hainan, Tiongkok, Kamis, 20 Agustus 2020.
 
CanSino Biologics tengah mengembangkan vaksin berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5, bekerja sama dengan Institut Biologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer Tiongkok. Saat ini, vaksin yang dikembangkan CanSino sudah masuk dalam uji coba keamanan Fase 3.

CanSino berhasil menerbitkan hasil uji coba keamanan Fase 1 pada Mei lalu. Dua bulan kemudian, yakni pada Juli 2020, mereka melaporkan telah melakukan uji coba Fase 2 yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan respons imun yang kuat.
 
Pada 9 Agustus lalu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan bahwa CanSino Biologics akan menjalankan uji coba Fase 3 di Arab Saudi. Pihak perusahaan kini tengah bernegosiasi dengan negara lain untuk uji coba lebih lanjut.
 
Sedangkan Sinopharm, saat ini bekerja sama mengembangkan dua vaksin virus tidak aktif, salah satunya dengan The Wuhan Institute of Biological Products sedangkan yang lainnya dengan Beijing Institute of Biological Products. Uji coba Fase 1 dan 2 menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan antibodi pada relawan. Namun beberapa diantaranya mengalami demam dan efek samping lain.
 
Pada Juli lalu, mereka meluncurkan uji coba fase 3 di Uni Emirat Arab (UEA). Sebanyak 5.000 orang menerima suntikan vaksin yang dikembangkan dengan The Wuhan Institute, sedangkan 5.000 lainnya menerima vaksin dari Beijing Institute.
 
Sementara satu perusahaan farmasi Tiongkok lainnya, Sinovac telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan mitra di Indonesia, Bio Farma. Saat ini, Sinovac juga tengah melakukan uji coba Fase 3 di Indonesia bekerja sama dengan Bio Farma.
 
Ada dua dokumen yang ditandatangani antara Sinovac dan Bio Farma, yakni preliminary agreement of purchase and supply of bulk product of covid-19 vaccine dan komitmen kapasitas bulk vaccine 2021.
 
Untuk MoU pertama, perjanjian tersebut menyepakati komitmen ketersediaan suplai bulk vaccine hingga 40 juta dosis mulai dari November 2020 hingga Maret 2021. Sedangkan kesepakatan kedua yakni perjanjian lanjutan setelah Maret 2021, di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk suplai bulk vaccine setelah Maret 2021 hingga akhir 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan