Letnan Sa'Lan Kamili dari pasukan keamanan provinsi Diyala mengatakan, ISIS telah menyerang sebuah pos pemeriksaan Hashdi Shaabi di desa al-Bumara. Serangan itu menewaskan dua petugas keamanan dan melukai dua lainnya.
Sementara dalam serangan terpisah di Baghdad utara, seorang warga sipil diculik ISIS, untuk kemudian dibunuh. Jasad korban ditemukan tergeletak di jalanan wilayah Tarimiya.
Pemerintah Irak telah mendeklarasikan kemenangan atas ISIS pada akhir 2017. Namun hingga kini, sejumlah militan ISIS masih beroperasi di beberapa area seperti Anbar, Diyala, Kirkuk, Saladin, dan Mosul.
Hingga ini pasukan keamanan Irak terus melancarkan operasi rutin untuk membasmi militan tersisa ISIS di seantero negeri.
Sementara itu, Amerika Serikat menuding ISIS sebagai dalang utama di balik dua penyerangan di Afghanistan beberapa hari lalu. Serangan pertama terjadi di rumah sakit bersalin, dan yang kedua di acara pemakaman.
“Pemerintah AS telah menilai bahwa ISIS bertanggung jawab atas dua serangan terpisah di Afghanistan awal pekan ini yang menewaskan lebih dari 50 orang,” Zalmay Khalilzad, utusan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan.
Serangan pertama terjadi di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul, sedangkan yang kedua di acara pemakaman di provinsi Nangarhar.
ISIS sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam peristiwa di Kabul, namun mengklaim serangan di acara pemakaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News