Floyd meninggal usai lehernya ditindih lutut seorang polisi kulit putih di Minneapolis pada 25 Mei.
Menurut laporan CNN yang mengutip seorang sumber anonim, Selasa 16 Juni 2020, spanduk itu diturunkan atas permintaan langsung Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Alasan pasti penurunan spanduk tidak disebutkan.
Namun sejumlah pihak menduga spanduk Black Lives Matter diturunkan karena gerakan tersebut kini cenderung menyerang pemerintahan Presiden Donald Trump. Bagi sebagian aktivis Black Lives Matter, Trump merupakan tokoh yang justru memperburuk isu rasisme di AS.
Dalam sebuah pesan di Facebook pada Sabtu kemarin, Kedubes AS di Seoul menyebutkan bahwa spanduk Black Lives Matter "memperlihatkan dukungan kami dalam perang melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi."
Lewat Twitter, Duta Besar AS untuk Korsel Harry Harris menguti ucapan mantan presiden John F. Kennedy, yang mengatakan bahwa "dari keberagaman, kita akan mendapatkan kekuatan."
Selain spanduk Black Lives Matter, pihak kedubes juga menurunkan bendera pelangi yang menyimbolkan gerakan kesetaraan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Bendera itu diturunkan beberapa jam sebelum Mahkamah Agung AS menurunkan putusan yang melarang adanya diskriminasi terhadap LGBT di dunia kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News