Namun Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian menegaskan bahwa nyawa rakyat paling berharga sehingga kerugian ekonomi ini harus dan pantas dialami.
Dubes Xiao menjelaskan pada pekan lalu, Kongres Rakyat Nasional Tiongkok dan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok telah terselenggara secara sukses. Menurutnya rakyat Tiongkok telah mempersatukan keyakinan dan mencapai konsensus untuk berupaya mencegah dan mengendalikan wabah, memajukan pembangunan ekonomi dan sosial, serta berusaha mencapai tujuan dan target sepanjang tahun ini.
“Tiongkok memiliki keunggulan politik dan sistem sosial yang unik, fondasi ekonomi yang kuat, potensi pasar yang besar, dan ratusan juta masyarakat yang pekerja keras dan cerdas. Kami memiliki keyakinan penuh untuk mencapai tujuan pembangunan tahunan,” jelas Dubes Xiao dalam konferensi pers virtual Kedubes Tiongkok, Selasa, 2 Juni 2020.
Kondisi wabah covid-19 saat ini antara Tiongkok dan Indonesia di bidang mana saja yang telah mengalami dampak. Kerja sama dan pertukaran antara Tiongkok dan Indonesia turut kena dampak akibat terhambatnya saling kunjungan masyarakat dan penerbangan antara kedua negara selama masa pandemi.
Agenda diplomatik pun ada yang mengalami penundaan. Salah satu contohnya adalah Resepsi Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Tiongkok-Indonesia dan sejumlah kegiatan lain yang sudah direncanakan tidak bisa diadakan sesuai dengan jadwalnya. Pelaksanaan dan pembangunan sebagian proyek kerja sama penting menghadapi tekanan akibat dampak pandemi.
“Namun kalau kita lihat secara umum, dampak wabah terhadap hubungan Tiongkok dan Indonesia bersifat jangka pendek, sementara dan dapat dikendalikan,” tegas Dubes Xiao.
Bagi Dubes Xiao, fondasi hubungan bilateral tidak berubah, keperluan kerja sama tidak berubah, kecenderungan positif tidak berubah. Pihak Tiongkok bersedia bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk mengatasi berbagai kesulitan dan mendiskusikan bagaimana terus mendorong pertukaran dan kerjasama antara kedua negara pada era kenormalan baru agar kita bisa meraih lebih banyak hasilnya.
Kerja sama atasi covid-19
Berbagai kerja sama dilakukan oleh Tiongkok dan Indonesia dalam melawan pandemi covid-19. Kerja sama dilakukan baik di tingkat pejabat tinggi hingga ke tenaga ahli.
Kerja sama tingkat tinggi, dilakukan oleh Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo yang dua kali berbincang lewat telepon dan saling menyurati untuk menyampaikan simpati dan dukungan. Di tingkat menteri diwakili oleh Menlu Wang Yi dan Menlu Retno Marsudi, serta tidak ketinggalan Wakil Ketua Komite Nasional Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok selaku Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional He Lifeng beberapa kali menelepon dan menyurati Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan untuk mendorong pelaksanaan kerjasama kedua negara melawan pandemi covid-19.
Setelah terjadinya pandemi covid-19, pemerintah kedua negara saling menyumbangkan barang penanggulangan pandemi dan mengfasilitasi evakuasi warga negara masing-masing. Belum lama ini, pasukan Tiongkok secara khusus mengirimkan sejumlah pasokan peralatan medis ke Indonesia dengan pesawat militer.
Sementara itu, Tiongkok memberikan bantuan kepada berbagai sektor Indonesia melalui berbagai saluran termasuk partai politik, pemerintah daerah, dan perusahaan.
“Kedutaan pun memberikan bantuan kepada pihak-pihak terkait di Indonesia dengan segenap kemampuannya. Menurut data statistik yang kurang lengkap, pasokan peralatan medis yang sudah atau akan segera diberikan dari pihak Tiongkok kepada Indonesia telah mencapai sekitar USD9 juta dan jumlahnya masih terus-menerus meningkat,” tutur Dubes Xiao.
“Selain itu, Tiongkok juga menfasilitasi pembelian pasokan peralatan medis penting di Tiongkok bagi Indonesia, termasuk ventilator dan reagen,” imbuhnya.
Di bidang pertukaran pengalaman, setelah pandemi covid-19 terjadi di Indonesia, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, pakar medis militer Tiongkok, dan Pemerintah Provinsi Fujian beberapa kali mengadakan konferensi virtual dengan pihak Indonesia untuk berbagi pengalaman Tiongkok dalam pencegahan dan pengendalian pandemi, serta diagnosis dan pengobatan penyakit covid-19.
Di bidang kerja sama internasional, pemimpin kedua negara menghadiri KTT Luar Biasa G20 Mengenai Penanggulangan Pandemi covid-19 dan Pertemuan Istimewa ASEAN Plus 3 dalam Melawan Pandemi COVID-19, bersama mengimbau komunitas internasional untuk bekerjasama dalam melawan pandemi covid-19 dan melewati masa sulit ini.
Menteri luar negeri kedua negara menghadiri Pertemuan Khusus Menlu Tiongkok-ASEAN mengenai COVID-19 untuk memperdalam kerja sama Tiongkok dan ASEAN dalam melawan pandemi covid-19. Kedua negara juga menjaga komunikasi erat untuk memperdalam kerjasama internasional melawan pandemi covid-19 dalam kerangka multilateral, termasuk PBB, WHO, dan G20.
Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, Tiongkok bersedia terus secara tegas mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melawan pandemi covid-19 dengan sesegera mungkin mengirimkan bantuan tersisa gelombang kedua, termasuk masker, alat pelindung diri, dan lain sebagainya ke Indonesia, dan terus melalui partai politik, pasukan militer, pemerintah daerah, perusahaan dan saluran lainnya untuk memperkuat bantuan kepada Indonesia.
“Tiongkok bersedia sesuai dengan kebutuhan Indonesia mendorong kerja sama antara badan iptek dan kesehatan, serta perusahaan kedua negara di bidang penelitian dan pengembangan vaksin, obat-obatan, teknologi pengujian, dan produksi bersama peralatan medis,” ucap Dubes Xiao.
Hingga 24 Mei, Tiongkok telah menawarkan bantuan darurat kepada hampir 150 negara dan 4 organisasi internasional. Para ahli kesehatan Tiongkok menggelar konferensi video dengan rekan-rekannya lebih dari 170 negara untuk membagikan pengalaman diagnosis dan perawatan serta program pencegahan dan pengendalian tanpa syarat apapun. 26 tim ahli medis Tiongkok telah dikirimkan ke 24 negara yang memiliki kebutuhan mendesak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News