Sebagian besar wilayah Nepal timur dan tengah telah terendam banjir sejak 27 September dengan banjir bandang yang dilaporkan terjadi di beberapa sungai dan kerusakan parah di jalan raya negara tersebut.
Menurut laporan terbaru, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor telah mencapai 170 orang dengan 56 lainnya masih dinyatakan hilang. Banjir dan tanah longsor ini telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur penting Nepal.
Sejumlah pembangkit listrik tenaga air dan fasilitas irigasi mengalami kerusakan parah, berdampak pada pasokan listrik dan air di seluruh negeri. Jalan-jalan dan jembatan hancur, hal ini menghambat upaya bantuan dan pemulihan.
Baca juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Banjir dan Longsor Nepal Jadi 170 Orang |
Tak hanya itu, industri pariwisata Nepal yang merupakan sumber pendapatan utama juga mengalami pukulan telak. Pemerintah Nepal telah mengambil langkah cepat untuk merespons bencana ini. Sekolah-sekolah telah ditutup selama tiga hari untuk memungkinkan fokus pada upaya pemulihan.
“Kami telah mendesak pihak berwenang untuk menutup sekolah di area terdampak banjir selama tiga hari,” kata Lakshmi Bhattarai, Juru bicara Kementerian Pendidikan Nepal.
Sementara itu, pihak berwenang juga telah mengerahkan tim penyelamat dan bantuan ke daerah yang terkena dampak untuk memberikan pertolongan pertama, makanan, dan tempat tinggal kepada para korban.
Pemerintah telah mengalokasikan dana darurat untuk mendukung upaya pemulihan dan membantu mereka yang terkena dampak banjir dan tanah longsor. Komunitas internasional juga telah menawarkan bantuan, dengan beberapa negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di