Militer Azerbaijan dalam sebuah parade. Foto: AFP
Militer Azerbaijan dalam sebuah parade. Foto: AFP

Pertempuran Baru Pecah Antara Azerbaijan dan Armenia

Fajar Nugraha • 13 September 2022 11:35
Nagorno-Karabakh: Pertempuran baru terjadi antara Azerbaijan dengan Armenia pada Selasa 13 September 2022. Permusuhan puluhan tahun atas kendali wilayah Nagorno-Karabakh adalah akar dari pertempuran baru.
 
“Bentrokan meletus antara pasukan Azerbaijan dan Armenia. Kondisi ini memulai kembali permusuhan puluhan tahun terkait dengan wilayah yang disengketakan, Nagorno-Karabakh,” sebut kantor berita Rusia, dikutip NBC News.
 
Azerbaijan, yang membangun kembali kendali penuh atas wilayah itu dalam konflik enam minggu pada 2020, mengakui adanya korban di antara pasukannya. Sementara Armenia tidak menyebutkan korban tetapi mengatakan, bentrokan berlanjut semalam.

Menurut kantor berita Interfax, Pemerintah Armenia akan meminta perjanjian kerja sama dengan Rusia dan mengajukan banding ke blok keamanan yang dipimpin Rusia, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, serta Dewan Keamanan PBB.
 
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas pecahnya pertempuran.
 
“Beberapa posisi, tempat perlindungan, dan titik-titik yang diperkuat dari angkatan bersenjata Azerbaijan berada di bawah penembakan yang intens dari senjata berbagai kaliber, termasuk mortir, oleh unit-unit tentara Armenia,”  pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
 
“Akibatnya, ada kerugian personel dan kerusakan infrastruktur militer,” imbuh pernyataan itu.
 
Pernyataan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia telah terlibat dalam kegiatan intelijen di perbatasannya. Kegiatan itu termasuk memindahkan senjata ke daerah itu dan pada Senin malam telah melakukan operasi penambangan.
 
“Penembakan intensif terus berlanjut – dimulai sebagai akibat dari provokasi skala besar oleh pihak Azerbaijan. Angkatan bersenjata Armenia telah meluncurkan tanggapan yang proporsional,” ujar Kemenhan Armenia.
 
Di Washington, Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mendalam tentang laporan serangan dan menyerukan segera diakhirinya permusuhan.
 
“Seperti yang telah lama kami jelaskan, tidak akan ada solusi militer untuk konflik tersebut,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
 
“Kami mendesak diakhirinya permusuhan militer segera,” tegas Blinken.
 
Konflik pertama kali pecah pada akhir 1980-an ketika kedua belah pihak berada di bawah kekuasaan Soviet dan pasukan Armenia merebut petak-petak wilayah dekat Nagorno-Karabkah. Area itu lama diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, tetapi dengan populasi Armenia yang besar.
 
Azerbaijan mendapatkan kembali wilayah-wilayah itu dalam pertempuran 2020, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan ribuan penduduk kembali ke rumah tempat mereka melarikan diri.
 
Para pemimpin kedua negara sejak itu telah bertemu beberapa kali untuk menuntaskan perjanjian yang dimaksudkan untuk membangun perdamaian abadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan