Presiden Sri Lanksa, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan akan mundur besok 12 Jui 2022. Foto: AFP
Presiden Sri Lanksa, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan akan mundur besok 12 Jui 2022. Foto: AFP

Tandatangan Surat Undur Diri, Rajapaksa Mundur sebagai Presiden Sri Lanka Besok

Fajar Nugraha • 12 Juli 2022 13:19
Kolombo: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada Senin 11 Juli 2022 dikabarkan menandatangani surat pengunduran dirinya. Surat tersebut akan diumumkan oleh Ketua Parlemen pada Rabu 13 Juli yang secara terbuka mengakhiri kepresidenannya.
 
Menurut laporan sumber senior yang dikonfirmasi oleh Daily Mirror, Selasa 12 Juli 2022, Gotabaya Rajapaksa masih berada di dalam negeri dan dilindungi oleh militer. Namun lokasinya tidak diketahui.
 
“Pengumuman ini dikeluarkan setelah kesalahan yang dibuat oleh Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena yang mengatakan dia telah meninggalkan negara itu tetapi akan kembali pada hari Rabu untuk menawarkan pengunduran dirinya. Abeywardena kemudian memperbaiki kesalahan itu,” kata pernyataan kantor Abeywardena.
 
Baca: Kabur, Presiden Sri Lanka Dilaporkan Akan Berlindung di Dubai.

Setelah menyerahkan surat itu kepada Abeywardena dia dijadwalkan untuk membuat pengumuman khusus, yang rinciannya sampai sekarang tidak tersedia.

Sri Lanka dilanda protes keras dengan orang-orang menyerbu Istana Kepresidenan pekan lalu, yang memaksa Rajapaksa melarikan diri. Selama bentrokan yang terjadi di Kolombo beberapa orang terluka.
 
Sementara itu saudara Presiden, Basil Rajapaksa dicegah melarikan diri dari negara itu. Laporan media Sri Lanka mengatakan bahwa mantan menteri berusaha melarikan diri dari negara itu pada Senin malam, tetapi tawarannya digagalkan oleh petugas imigrasi dari terminal keberangkatan Silk Route di Bandara Katunayke.
 
Para pejabat menolak untuk memproses surat-suratnya sehingga menggagalkan upaya untuk melarikan diri. Sementara ada ketenangan di Kolombo meskipun pengunjuk rasa tetap bertahan di kediaman Presiden dan Perdana Menteri, Oposisi telah menominasikan Sajit Premadasa sebagai presiden sementara.
 
Oposisi utama Sri Lanka, Samagi Balawegaya (SJB) dengan suara bulat memutuskan untuk mencalonkan Premadasa untuk posisi tersebut. SJB memiliki hampir 50 anggota parlemen dan untuk memenangkan suara Parlemen mereka membutuhkan dukungan dari 113 anggota parlemen.
 
Jika Gotabaya Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya, maka Parlemen memiliki waktu satu bulan untuk mengangkat Presiden baru. Rapat Parlemen harus diadakan dalam waktu tiga hari setelah pengunduran diri, setelah itu tanggal harus ditentukan untuk menerima nominasi untuk jabatan yang kosong itu.
 
Tetapi jika hanya satu pencalonan yang diajukan, maka Ketua Parlemen harus mendeklarasikan orang tersebut sebagai presiden berikutnya. Jika ada lebih dari satu nominasi, maka pemungutan suara rahasia akan diadakan dan orang tersebut harus dipilih oleh mayoritas mutlak.
 
Selama periode ini Perdana Menteri saat ini menjadi penjabat presiden. Dalam hal ini jika Rajapaksa mengundurkan diri maka Ranil Wickremesinghe menjadi penjabat presiden selama sebulan sampai Parlemen memilih Presiden baru.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan