Duta Besar Republik Indonesia untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing menyampaikan, sebagian besar kebutuhan hidup masyarakat masih bisa terpenuhi.
"Jadi kalau pemantauan kami baik di Kolombo maupun sekitar negeri Sri Lanka, makanan masih tersedia. Bahkan 2 minggu lalu kami juga memantau ke lapangan," ujarnya.
Dewi menjelaskan, kendala terbesar yang dihadapi WNI dan seluruh warga Sri Lanka adalah kelangkaan bahan bakar dan gas untuk memasak. Tetapi menurut pemantauan tim Kedubes RI, masyarakat Indonesia masih bisa menyiasati kendala-kendala ini.
“Namun demikian masyarakat kita masih bisa menyesuaikan beberapa menggunakan bahan bakar listrik untuk memasak maupun bahan bakar kayu,” kata Dewi dikutip dari program Metro Siang, Metro TV, Selasa, 12 Juli 2022.
Pemerintah melalui Kedutaan Besar Indonesia di Sri Lanka pun siap memberikan bantuan bagi WNI yang membutuhkan. Terutama bagi WNI yang baru saja kehilangan pekerjaan.
Bantuan yang telah diberikan adalah bantuan berupa beras dan bahan pokok lainnya, serta bantuan dalam bentuk uang. Beras dan bahan pokok disalurkan kepada WNI yang bermukim di Kolombo. Sedangkan untuk WNI di luar wilayah Kolombo menerima bantuan uang sejumlah 10.000-30.000 Rupee.
“Kami sudah memberikan bantuan sembako secara langsung yang ada di Kolombo. Namun untuk yang berada di luar daerah kami mengirimkan uang untuk mereka dapat melakukan pembelian di tempat-tempat yang terdekat,” jelas Dewi di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kolombo.
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dijadwalkan akan mengundurkan diri pada Rabu, 13 Juli 2022 setelah krisis ekonomi yang melanda negaranya dan memicu aksi protes masyarakat Sri Lanka. (Annisa Ambarwaty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id