Peluncuran rudal ini merupakan yang terbaru dari serangkaian tes oleh negara bersenjata nuklir itu dan telah meningkatkan ketegangan dengan tetangganya di Asia dan di Amerika Serikat (AS).
“Pesawat tempur Korea Utara terbang di dekat perbatasan bersama. Ini mendorong kami untuk mengerahkan jet tempur F-35,” ujar pernyatan Kepala Staf Gabungan Korsel, seperti dikutip CNBC, Jumat 14 Oktober 2022.
“10 pesawat jet tempur dari Utara terbang sedekat 11 kilometer dari perbatasan antar-Korea,” menurut militer Korea Selatan.
Ini menandai kedua kalinya dalam seminggu terakhir Korea Utara menerbangkan pesawat militer di dekat perbatasan. Kamis lalu, Pyongyang menerbangkan 12 jet tempur dan pesawat pengebom di dekat perbatasan.
Pentagon mengatakan pihaknya mengetahui peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara dan akan terus memantau situasi.
“Kami telah menilai bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutu kami,” Komando Indopacific AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat,” pernyataan itu menambahkan.
Sementara Kementerian Luar Negeri AS mengutuk peluncuran rudal balistik terbaru dan mengutip bahwa setiap tes yang dilakukan oleh Korea Utara melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"Kami terus mencari dialog yang serius dan berkelanjutan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea, tetapi DPRK (nama lain Korea Utara) menolak untuk terlibat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Uji coba Kamis 13 Oktober dilakukan kurang dari satu hari setelah Korea Utara mengatakan pihaknya melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh. Pyongyang juga melakukan peluncuran rudal pada 3 Oktober dan 5 Oktober.
Tes 3 Oktober, yang pertama dalam lima tahun terbang di atas Jepang, dijawab dengan tembakan rudal AS dan Korea Selatan. Pentagon mengatakan bahwa empat rudal diluncurkan ke perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea.
Di bawah Kim Jong-un, negara tertutup itu telah memicu kemarahan para pemimpin dunia dengan melakukan uji coba nuklirnya yang paling kuat, meluncurkan rudal balistik antarbenua pertamanya dan mengancam akan mengirim rudal ke perairan dekat wilayah AS di Guam.
Sejak 2011, Kim telah meluncurkan lebih dari 100 rudal dan melakukan empat uji coba senjata nuklir. Ini ymelebihi apa yang diluncurkan ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung, selama periode 27 tahun.
Sedangkan sejauh tahun ini, Korea Utara telah menembakkan lebih dari 35 uji coba rudal balistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News