Mereka juga melaporkan angka kematian harian akibat Covid-19 sebanyak 3.417, sehingga totalnya menjadi 218.959.
Angka kasus harian Covid-19 di India selalu berada di atas 300 ribu selama 12 hari berturut-turut. Namun menurut pakar medis, angka infeksi sebenarnya bisa jadi lima hingga 10 kali lebih tinggi dari data resmi. Pasalnya, tes Covid-19 di negara berpenduduk 1,35 miliar itu masih terbilang rendah.
Banyak rumah sakit di India telah terisi penuh, pasokan oksigen medis tetap minim walau bantuan internasional sudah mulai berdatangan. Kamar mayat dan krematorium dilaporkan kewalahan menerima gelombang jasad pasien Covid-19.
Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan di India telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan untuk mencoba membendung infeksi. Namun, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi masih enggan memberlakukan lockdown nasional karena khawatir dampak ekonomi.
"Menurut pendapat saya, hanya perintah tinggal di rumah dan penguncian nasional serta menyatakan darurat medis yang akan membantu mengatasi krisis kesehatan saat ini," ucap ahli epidemiologi Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee, dilansir dari Malay Mail, Senin, 3 Mei 2021.
"Jumlah kasus aktif terus menumpuk, bukan hanya kasus baru harian. Bahkan angka yang dilaporkan menyebutkan da sekitar 3,5 juta kasus aktif (covid-19)," imbuhnya.
Lonjakan infeksi ini menjadi krisis terbesar di India sejak Modi menjabat sebagai perdana menteri pada 2014. Modi dikritik karena tidak mengambil langkah-langkah untuk mengekang penyebaran.
Ia juga dituding membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan dan kampanye politik di lima negara bagian sejak Maret dan April. Hal ini dianggap menjadi faktor utama terjadinya gelombang kedua Covid-19 di India.
Partai Modi Kalah
Partai milik Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), kalah dalam pemilihan umum kepala daerah di negara bagian West Bengal. BJP kalah dari partai milik petahana kepala menteri West Bengal, Trinamoon Congress Party (TMC).Pilkada West Bengal digelar di tengah krisis gelombang kedua Covid-19 yang menerjang seantero India. Mamata Banerjee, 66, akan kembali menjadi kepala menteri West Bengal untuk kali ketiga usai TMC mengalahkan BJP dengan mayoritas dua per tiga. Lewat kemenangan ini, TMC meraih 200 dari total 294 kursi majelis West Bengal.
PM Modi dan para koleganya menggelar kampanye agresif di lima negara bagian di tengah pandemi Covid-19. Hasil pilkada kali ini dipandang sebagai refleksi dari dampak gelombang kedua Covid-19 terhadap popularitas PM Modi dan BJP.
Baca: Partai PM India Kalah dalam Pilkada di Tengah Krisis Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News