Sepak terjang Taliban dalam beberapa pekan terakhir telah membuat ratusan prajurit dan warga Afghanistan melarikan diri negara tetangga seperti Iran dan Tajikistan. Hal ini memicu kekhawatiran sejumlah negara terhadap ancaman masuknya grup ekstremis seperti Islamic State (ISIS) ke Afghanistan.
"Kami akan mengambil segala tindakan untuk memastikan Islamic State tidak beroperasi di wilayah Afghanistan," kata Delawar.
"Anda semua dan seluruh dunia mungkin sudah mengetahui bahwa 85 persen wilayah Afghanistan sudah berada di bawah kendali kami," sambungnya, dilansir dari laman rnz.co.nz pada Sabtu, 10 Juli 2021.
Klaim tersebut dibantah keras pemerintah Afghanistan. Menurut Kabul, klaim tersebut hanyalah propaganda di tengah proses penarikan pasukan asing, termasuk Amerika Serikat dan NATO, dari Afghanistan.
Meski membantah, beberapa pejabat Afghanistan mengonfirmasi bahwa Taliban telah merebut sebuah distrik penting di provinsi Herat. Torghundi, sebuah kota di dekat perbatasan Turkmenistan, juga telah direbut Taliban.
Saat ditanya seberapa besar wilayah yang dikuasai Taliban sejauh ini, jubir Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, John Kirby, menolak berkomentar.
Namun dalam sebuah wawancara dengan CNN, ia mengatakan bahwa "mengklaim wilayah tertentu bukan berarti hal tersebut dapat dipertahankan selamanya."
"Saya rasa ini saatnya bagi pasukan Afghanistan untuk terjun ke lapangan untuk membela negara mereka, rakyat mereka," sambungnya.
"Pasukan Afghanistan memiliki kapasitas dan kapabilitas. Sekarang saatnya untuk menunjukkan hal tersebut," pungkas Kirby.
Baca: Presiden Afghanistan: Sampai 100 Tahun pun Taliban Tak Akan Pernah Menang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News