Perubahan ini muncul ketika Dr. Liang Wannian, kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, mengusulkan agar Hong Kong fokus menurunkan angka kematian, mengurangi kasus-kasus parah, dan membasmi kasus covid-19. Liang kini berada di Hong Kong untuk mengkoordinasikan penanganan virus korona.
Masyarakat menjadi bingung lantaran Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bulan lalu mengumumkan bahwa seluruh warga akan mendapatkan tes Covid-19 tiga kali dalam bulan Maret. Namun, dalam pengumuman terbaru, Carrie Lam mengumumkan bahwa tes massa ditunda hingga jangka waktu yang tak ditentukan.
Baca: Tunda Tes Massal Covid-19, Hong Kong Prioritaskan Vaksinasi Lansia
Sebelumnya, warga Hong Kong sempat hidup dalam ketidakpastian di tengah rencana memberlakukan penguncian (lockdown) saat tes massal berlangsung.
Barang-barang di berbagai supermarket di Hong Kong sempat kosong karena terjadinya panic buying. Sejumlah warga Hong Kong juga dikabarkan meninggalkan kota pusat keuangan global tersebut.
Secara terpisah, media Sing Tao melaporkan bahwa Biro Kepegawaian akan rapat dengan serikat pekerja pada Jumat, 11 Maret 2022 untuk membahas partisipasi pegawai pemerintah dalam tes massal.
Tingkat kematian akibat covid-19 di Hong Kong saat ini menduduki peringkat tertinggi di dunia. Lonjakan kasus yang terjadi mendorong orang-orang untuk mempertanyakan kemampuan kota tersebut dalam melaksanakan kebijakan ketat "nol Covid." Kebijakan itu memberlakukan penutupan perbatasan kota serta durasi karantina dan isolasi yang panjang.
Pihak berwenang memprediksi akan kembali mengalami lonjakan kasus setelah peluncuran platform online pelaporan mandiri. Pekan lalu, simpang siur pemberitaan media menimbulkan kecemasan Hong Kong yang berjumlah 7,4 juta penduduk.
HK01 melaporkan akan diberlakukan lockdown terbatas selama empat hari pada akhir Maret. Sementara Cable TV menyampaikan bahwa pemerintah hendak menetapkan batasan waktu bagi warga untuk membeli kebutuhan pokok.
Di sisi lain, muncul rincian lockdown ketat selama sembilan hari yang dikabarkan Sing Tao dan China Morning Post akan diberlakukan pada pertengahan Maret. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News