Afghanistan menjadi negara terbaru yang mengutuk komentar menghina tersebut. Setelah sebelumnya negara-negara Islam dan Arab menyuarakan kegeraman serta beberapa negara seperti Iran, Kuwait, Qatar memanggil perwakilan India untuk menyerahkan nota protes.
"Imarah Islam Afghanistan mengutuk keras penggunaan kata-kata menghina Nabi Suci Islam oleh seorang pejabat partai yang berkuasa di India," kata Juru Bicara Taliban Afghanistan Zabihullah Mujahid, seperti dikutip TRT, Senin 6 Juni 2022.
"Kami mendesak Pemerintah India untuk tidak membiarkan orang-orang fanatik seperti itu menghina Islam dan memprovokasi perasaan umat Islam,” tegasnya.
Baca: OKI Minta PBB Bahas Pernyataan Politikus India Terkait Nabi Muhammad
Sementara itu, Departemen Asia Selatan Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan bahwa Duta Besar India di Teheran dipanggil untuk mendaftarkan protes Iran atas pernyataan menghina tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan telah memanggil duta besar India dan menyerahkan nota protes, yang menyatakan "penolakan dan kecaman kategoris" atas komentar yang menghina itu.
Menurut Hindustan Times, juru bicara BJP Nupur Sharma dan pemimpin partai lainnya, Naveen Kumar Jindal, mengeluarkan pernyataan tidak sopan tentang Nabi Muhammad.
Setelah dunia mengecam pernyataan itu, partai berusaha membuat jarak dari perkataan yang dibuat pemimpinnya. BJP mengumumkan sanksi terhadap keduanya.
Nupur Sharma sekarang diskors setelah membuat pernyataan menghina Nabi dan istrinya Aisyah dalam debat TV. Sementara Juru Bicara BJP lainnya dan Naveen Kumal Jindal dikeluarkan dari partai sayap kanan atas komentar yang dia buat.
BJP menjauhkan diri dari pernyataan mereka, mengatakan telah menangguhkan Sharma dan mengusir Jindal. Menanggapi permintaan "permintaan maaf publik" Doha, India mengatakan pernyataan tentang Nabi Muhammad dibuat oleh "elemen pinggiran" dan bahwa itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Tasleem Rehmani, Presiden Dewan Politik Muslim India, menyebut penangguhan juru bicara BJP sebagai "sebuah drama." "Usir dia secara permanen dan kirim dia ke Penjara. Tidak ada yang bisa diterima," kata Rehmani.
Niyaz Farooqui, sekretaris Jamiat Ulema-e-Hind, organisasi sosial-keagamaan Muslim terbesar di India, mendesak pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum atas pernyataan yang menghina itu.
"Kami telah meminta Pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum, menangkap mereka dan menghukum mereka, baru setelah itu akan dianggap tindakan yang benar telah diambil,” tegasnya.
Pernyataan pejabat BJP juga memicu tren Twitter di dunia Arab yang menyerukan boikot produk India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News