Sacheon: Indonesia turut ambil bagian dalam proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan (Korsel). Jet tempur ini diberi nama resmi KF-21 Boramae.
Sayangnya, Indonesia masih berutang dalam proyek ini. Korea Aerospace Industries (KAI), perusahaan pertahanan asal Korea Selatan (Korsel), menagih komitmen pemerintah Indonesia untuk melunasi pembayaran terkait proyek jet tempur KF-21 Boramae.
Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team Lee Sung-il mengatakan, pembiayaan KF-21 Boramae ditanggung oleh tiga pihak, yaitu 60 persen pemerintah Korsel, 20 persen pemerintah Indonesia, dan 20 persen dari KAI.
Total investasi dari proyek ini tercatat mencapai 8,8 triliun Won (setara Rp100 triliun). Namun, Indonesia belum membayar lagi sejak Januari 2019 dan baru kembali membayar pada November 2022.
Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah bayar 17 persen tapi 83 persen belum dibayar. Selama program berlangsung, Korea membayar sebagian besar cost share dari periode 2016-2022.
"Kami harap pemerintah Indonesia bisa segera membayar dan terus berkomitmen dengan proyek ini," kata Lee, ketika menerima kunjungan 13 jurnalis Indonesia program Indonesia Next Generation Journalist on Korea dari Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di KAI, Sacheon, Jumat lalu.
Meski menghadapi masalah pendanaan, pilot TNI berhasil menyelesaikan tahap awal uji terbang jet tempur KF-21 Boramae. Metrotvnews.com berkesempatan menyaksikan langsung uji coba purwarupa atau prototype pesawat jet tempur KF-21 Boramae dengan nomor “004”.
Dikutip dari Korea Joongang Daily, Indonesia disebut akan memberitahu Korsel soal pembayaran lanjutan tersebut pada akhir Juni 2023 ini.
“Indonesia memberitahu soal rencana pembayaran selanjutnya ini setelah terakhir membayar untuk proyek KF-21 pada November lalu, pertama kalinya dalam hampir empat tahun,” ungkap Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korsel, Eom Dong Hwan.
Proyek KFX/IFX ini sendiri telah dimulai sejak 2015 dan dijadwalkan bakal rampung pada 2026.
“Untuk memastikan rencana pembayaran berjalan dengan normal bulan ini, kepala proyek kami dijadwalkan akan segera mengunjungi Indonesia untuk melakukan pembicaraan dengan pihak terkait soal rinciannya,” ucap Eom lagi.
“Kami berencana untuk menindaklanjuti ini agar tidak mengganggu pengembangan dari KF-21,” lanjut dia.
Baca juga: Penerbang TNI AU Sukses Uji Perdana Jet Tempur KFX/IFX-21
Seorang pilot TNI Angkatan Udara, Kolonel Sugiyanto, pertama kali mencoba menerbangkan prototype nomor 4 KF-21 pada 16 Mei 2023 lalu, dari Pangkalan Udara Sacheon, Korsel.
Penerbangan tandem ini diawaki oleh pilot KAI Jim Tae Bom yang duduk di kursi depan dan Kolonel Sugiyanto duduk di kursi belakang untuk menguji sistem komunikasi, navigasi dan identifikasi pesawat ini, dengan didampingi jet F-16 milik Angkatan Udara Korsel.
Sementara itu, saat Metrotvnews.com berkunjung ke KAI, jet tempur KF-21 Boramae “004” diterbangkan oleh pilot TNI, yaitu Letkol (Pnb) Ferrel "Venom" Rigonald. Uji terbang KF-21 Boramae dilakukan di lapangan udara (lanud) yang ada di pabrik KAI di Sacheon, Korsel.
Lee Sung-il mengatakan selama di Korsel, pilot TNI juga bertindak sebagai chaser dari uji terbang KF-21 oleh para pilot uji KAI. Adapun, pesawat chaser para pilot uji Indonesia itu adalah T-50i milik RoKAF.
Menurutnya, saat ini ada 30 orang indonesia yang berpartisipasi dalam program ini.
“Ada dua pilot Indonesia yang sudah Anda lihat, salah satunya terbang di pesawat nomor 004. Satu orang sedang bekerja di tempat lain, dan ada 28 engineers PT DI (Dirgantara Indonesia) sedang bekerja di area produksi dan pengembangan,” jelasnya.
KAI, kata dia, memproduksi total delapan pesawat jet tempur untuk Indonesia, dimana 2 pesawat masih ground test dan 6 sudah flight test. Oleh karena itu, pihaknya menunggu komitmen dan kepastian dari pemerintah Indonesia terkait cost share yang harus dilunasi.
“Saya percaya itu (cost share) merupakan pembicaraan G2G (antar pemerintah). Saat ini, semua sedang didiskusikan,” pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id