Upacara pembukaan kembali Pos Wutung ditandai pelepasan gembok pagar batas oleh Gubernur West Sepik Tony Wouwou, MP dan Anggota Parlemen Dapil Vanimo Green/Ketua Komisi Parlemen PNG Bidang Perbatasan dan Keamanan, Belden Namah, MP disaksikan oleh Dirjen Imigrasi PNG dan pejabat perbatasan kedua negara.
Dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Selasa, 25 Oktober 2022, acara tersebut juga dihadiri Gubernur East Sepik dan delegasi yang baru kembali menghadiri Trade Expo di Jakarta dan Wali Kota Vanimo serta jajaran Pemprov West Sepik serta Konjen PNG di Jayapura dan warga setempat.
Konsul RI Vanimo juga hadir menyaksikan bersama pejabat perbatasan Pemprov Papua, Pemkot Jayapura dan CIQS PLBN Skow.
Dengan dibukanya kembali perbatasan Indonesia-Papua Nugini ini, diharapkan dapat menghidupkan aktivitas perekonomian masyarakat, khususnya perdagangan perbatasan kedua negara.
Perdagangan perbatasan melalui PLBN Skow pada 2019 (sebelum pandemi Covid-19) mencapai nilai sekitar Rp55,9 miliar. Pembukaan pos perbatasan kedua negara juga penting dalam mengakomodir kepentingan pelintasan perbatasan oleh WNI/Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di Papua Nugini.
Perwakilan Indonesia di Papua Nugini (KBRI Port Moresby dan KRI Vanimo) akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan hal-hal teknis, termasuk dalam memperlancar pelintasan WNI atau Pekerja Migran Indonesia.
Pembukaan kembali pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini telah dibahas dalam kunjungan Perdana Menteri PNG James Marape ke Indonesia pada Maret 2022.
Sementara dalam pertemuan Senior Officials Meeting RI-PNG di Jayapura pada 11-12 Oktober lalu, di mana delegasi RI dipimpin Dirjen Aspasaf Kemenlu, pihak PNG mengatakan bahwa pos perbatasan Wutung akan dibuka pada 24 Oktober 2022.
Baca: Indonesia Serahkan Bantuan kepada Papua Nugini untuk Penanganan Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
