Menurut laporan surat kabar Sankei pada Minggu, 6 Desember 2020, latihan militer gabungan ini akan berfokus pada upaya penyaluran bantuan saat terjadinya bencana alam. Namun beberapa porsi latihan juga dapat dijadikan basis pertahanan dalam menghadapi serangan dari pihak tertentu.
Tanpa mengutip sumber apapun, Sankei menyebutkan bahwa latihan gabungan itu juga bertujuan untuk menghadapi pengaruh Tiongkok, yang mengklaim deretan pulau tak berpenghuni di Laut China Timur.
Jepang juga mengklaim deretan pulau tersebut, dan menyebutnya sebagai Senkaku. Sementara Tiongkok menyebut deretan pulau itu sebagai Diaouyu.
"Kami ingin mendemonstrasikan kehadiran kami di kawasan, dan mengirimkan pesan mengenai kerja sama Jepang-Prancis," kata Laksamana Pierre Vandier, Kepala Staf Angkatan Laut Prancis dalam wawancara terpisah dengan Sankei.
"Ini adalah sebuah pesan yang ditujukan kepada Tiongkok. Ini adalah pesan mengenai kemitraan multilateral dan kebebasan bernavigasi," sambungnya.
Selama ini Tiongkok menegaskan bahwa segala bentuk aktivitasnya di kawasan bertujuan damai tanpa mengintimidasi negara manapun.
Namun Jepang mengaku khawatir terhadap Tiongkok, terutama mengenai meningkatnya aktivitas angkatan laut Negeri Tirai Bambu di Laut China Timur. Hingga saat ini, sengketa wilayah antara Jepang dan Tiongkok di perairan tersebut belum berakhir.
Baca: Hubungan Bilateral Membaik, Menlu Tiongkok Berkunjung ke Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News