Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan latar belakang rudal. Foto: AFP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan latar belakang rudal. Foto: AFP

Korut Kemungkinan Uji Coba Nuklir Pada Perayaan Nasional 15 April

Medcom • 07 April 2022 19:00
Washington: Utusan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut) Sung Kim pada Rabu, 6 April 2022 mengatakan, Pyongyang mengabaikan tawaran AS untuk melakukan perundingan. Dia menambahkan, Korut mungkin tengah merencanakan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun untuk perayaan 15 April mendatang.
 
Sung Kim, menyebut Washington memperkirakan Pyongyang mungkin merencanakan pertunjukan besar untuk memamerkan peningkatan kapasitas senjata nuklirnya pada peringatan tahunan pekan depan, yakni peringatan 110 tahun kelahiran Kim Il-sung, sosok yang mendirikan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
 
"Kami khawatir sehubungan dengan peringatan 15 April mendatang, DPRK mungkin terdorong untuk mengambil tindakan provokatif lainnya," kata Kim, merujuk pada peluncuran uji coba rudal balistik Korut belum lama ini, dilansir dari AFP, Kamis, 7 April 2022.

"Saya tidak ingin berspekulasi terlalu banyak, tapi saya pikir itu bisa jadi peluncuran rudal lain, bisa juga uji coba nuklir," lanjut utusan yang juga menjabat Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ini.
 
Korea Utara telah beberapa kali menguji senjata nuklir sejak tahun 2006. Uji coba terakhirnya dilakukan tahun 2017.
 
Kim menyampaikan bahwa Pyongyang terus mengabaikan tawaran Washington untuk melanjutkan pembicaraan tentang penghapusan seluruh senjata nuklir dari semenanjung Korea.
 
"Kami sama sekali belum menerima tanggapan dari Pyongyang, yang sangat mengecewakan, karena kami telah mengirimkan beberapa pesan, baik secara publik maupun pribadi, mengundang mereka untuk berdialog tanpa syarat," katanya.
 
“Sebaliknya, mereka telah memulai serangkaian uji coba rudal yang baru-baru ini memuncak dalam bentuk setidaknya tiga peluncuran ICBM (rudal balistik antarbenua). Tindakan ini menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas regional,” imbuhnya.
 
Kim juga menyinggung bahwa Tiongkok dan Rusia tidak membantu dorongan Presiden Joe Biden untuk kembali memulai pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
 
Pertemuan untuk membicarakan pengendalian nuklir Pyongyang tampaknya mengalami peningkatan daya tarik selama pemerintahan AS sebelumnya, di bawah Donald Trump, tetapi kemudian berhenti.
 
Setelah Biden menjabat, Korea Utara memulai serangkaian uji coba rudal, dengan jumlah 13 uji coba. Uji coba tersebut memuncak bulan lalu dengan uji coba rudal balistik yang berpotensi menembakkan hulu ledak nuklir ke bagian timur AS.
 
Sejumlah pengujian itu membuat negara-negara tetangga khawatir, yakni Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
 
Pada Selasa, 5 April 2022, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo-jong memperingatkan bahwa Pyongyang akan menggunakan senjata nuklirnya untuk "melenyapkan" tentara Korsel jka mereka terlebih dahulu meluncurkan serangan.
 
Sung Kim mengatakan, kini Washington mendorong resolusi baru yang menentang tindakan Pyongyang di Dewan Keamanan PBB.
 
Tapi ia pun menyampaikan bahwa dalam enam hal yang sebelumnya diupayakan tahun ini, Tiongkok dan Rusia "secara konsisten menghalangi upaya kami untuk menghasilkan pernyataan publik PBB." (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan