Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bersama pendahulunya, Nursultan Nazarbayev. Foto: AFP
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bersama pendahulunya, Nursultan Nazarbayev. Foto: AFP

Presiden Kazakhstan Serang Mentornya, Tuduh Telah Ciptakan Lapisan Orang Kaya

Fajar Nugraha • 11 Januari 2022 17:04
Nur-Sultan: Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menuduh pendahulunya Nursultan Nazarbayev menciptakan kasta elite kaya di negara itu. Kecaman itu muncul setelah kerusuhan yang meletus pekan lalu.
 
Kritik dari Tokayev kepada Nazarbayev ini sangat jarang terjadi. Mengingat mantan Presiden berusia 81 tahun itu dikenal sebagai mentor dari Tokayev.
 
Baca: Presiden Kazakhstan Labeli Kerusuhan di Negaranya Sebagai Percobaan Kudeta.

“Aturan Nazarbayev telah menciptakan lapisan orang kaya, bahkan menurut standar internasional,” ujar Tokayev, seperti dikutip AFP, Selasa 11 Januari 2022.
 
Hingga saat ini Otoritas Kazakhstan terus menahan lebih banyak orang yang dinilai terkait dengan kerusuhan pekan lalu. Tercatat hingga saat ini sudah 9.900 orang yang ditahan di negara Asia Tengah itu.
 
"Pasukan keamanan Kazakhstan telah menahan 9.900 orang terkait kerusuhan yang terjadi di seluruh negeri," demikian pengumuman Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan.
 
Tokayev pun sebelumnya menyebut kekerasan yang terjadi di negaranya sebagai upaya kudeta.  "Di bawah kedok unjuk rasa spontan, gelombang kerusuhan meletus. Sudah jelas bahwa tujuan utamanya adalah menumbangkan aturan konstitusional dan merebut kekuasaan," tegas Tokayev.
 
Baca: Jumlah Orang yang Ditangkap Terkait Kerusuhan Kazakhstan Sudah 9.900.
 
"Ini adalah sebuah percobaan kudeta," sambungnya kepada CSTO, blok pimpinan Rusia yang mengirim pasukan penjaga perdamaian saat kerusuhan terjadi di Kazakhstan atas permohonan langsung dari Tokayev.
 
Tak hanya itu, otoritas Kazakhstan juga menuding kelompok radikal Islam sebagai biang kerusuhan. Kelompok radikal Islam itu disebut telah dilatih di luar negeri dan menyerang gedung-gedung pemerintah dan pasukan keamanan pekan lalu. 
 
Negara pecahan Uni Soviet yang kaya minyak itu mengatakan, kompleks gedung pemerintah di beberapa kota besar telah diserang perusuh, setelah aksi protes damai menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kerusuhan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan