Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan pertemuan secara virtual. Foto: AFP
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan pertemuan secara virtual. Foto: AFP

Redakan Ketegangan, Biden dan Xi Jinping Disebut akan Buka Konsulat

Fajar Nugraha • 05 November 2021 18:05
Washington: Menurut laporan media Amerika Serikat (AS) Presiden Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping kemungkinan akan mengumumkan pembukaan kembali konsulat yang ditutup tahun lalu. Politico melaporkan ini akan menjadi salah satu langkah terbesar untuk memperbaiki hubungan yang retak selama pemerintahan Trump.
 
“Kedua pemimpin, yang merencanakan pertemuan puncak virtual dalam waktu dekat, juga kemungkinan akan mengumumkan pelonggaran pembatasan visa,” sebut Politico, mengutip sumber yang tidak disebutkan, seperti dilansir The Straits Times, Jumat 5 November 2021,
 
“Xi dan Biden dapat menyepakati kerangka kerja untuk mengurangi ketegangan perdagangan yang meletus selama pemerintahan Trump,” kata situs web berita itu.

Sementara Biden kemungkinan akan mencari lebih banyak pembicaraan antara utusan iklim.
 
Pada Juli 2020, Washington mengatakan kepada Tiongkok untuk menutup konsulatnya di Houston. Ini mendorong Beijing untuk membalas dengan perintah penutupan fasilitas diplomatik AS di kota barat daya Chengdu.
 
Pemerintahan Trump mengatakan langkahnya diperlukan karena Tiongkok mengarahkan aktivitas kriminal dan rahasia untuk mencuri rahasia dagang dan melakukan operasi pengaruh yang memfitnah di seluruh AS. Meskipun tidak pernah memberikan bukti tentang itu.
 
Kedua negara juga memperdagangkan pembatasan visa bagi pelajar dan jurnalis selama masa jabatan Donald Trump.
 
Sekelompok empat anggota parlemen dari Partai Demokrat juga telah menulis surat kepada Biden mendesaknya untuk menjadikan langkah-langkah pengurangan risiko nuklir dengan Tiongkok sebagai prioritas utama dalam pertemuan dengan Xi.
 
Beijing melihat langkah-langkah seperti itu sebagai upaya untuk membawa mereka ke meja perundingan nuklir yang bertujuan untuk membekukan program mereka.
 
Pentagon pada Rabu memperingatkan bahwa Tiongkok memperluas kemampuan senjata nuklirnya lebih cepat dari yang diyakini sebelumnya. Ini menjadi sebuah perkembangan yang muncul setelah laporan bahwa Negeri Tirai Bambu menguji rudal hipersonik.
 
Pada Jumat, Global Times, sebuah tabloid Partai Komunis mengutip apa yang dikatakan para ahli militer yang mengatakan bahwa laporan Kementerian Pertahanan AS itu ‘spekulatif’ dan melayani ‘tujuan hegemonik Washington sendiri’.
 
Hingga saat ini tidak ada tanggal untuk KTT virtual antara  Xi-Biden yang direncanakan telah diumumkan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan