Negeri Tirai Bambu mencatat 50 kasus lokal baru pada 26 Oktober 2021. Foto: AFP
Negeri Tirai Bambu mencatat 50 kasus lokal baru pada 26 Oktober 2021. Foto: AFP

Muncul 50 Kasus Baru dalam Sehari, Kota Perbatasan Tiongkok Rentan Covid-19

Fajar Nugraha • 27 Oktober 2021 18:04
Beijing: Tiongkok melaporkan hampir 250 kasus baru covid-19 yang ditularkan secara lokal sejak dimulainya wabah saat ini 10 hari yang lalu. Banyak infeksi di kota-kota terpencil di sepanjang perbatasan internasional yang keropos di barat laut negara itu.
 
Data resmi menunjukkan pada Rabu 27 Oktober 2021, Negeri Tirai Bambu mencatat 50 kasus lokal baru pada 26 Oktober 2021. Ini adalah jumlah harian tertinggi sejak 16 September.
 
Jumlah keseluruhan sangat kecil dibandingkan dengan banyak kelompok di luar negeri. Ini juga sederhana dibandingkan dengan lebih dari 1.200 kasus lokal yang dilaporkan selama wabah Juli-Agustus di Tiongkok dan lebih dari 2.000 kasus pada Januari selama musim dingin lalu.

Namun, peningkatan kasus yang stabil dalam seminggu terakhir dan penyebaran geografisnya mengkhawatirkan otoritas lokal dan mendorong kembalinya serangkaian pembatasan perjalanan yang kompleks serta pada sektor pariwisata dan katering.
 
Tiongkok mengatakan pandemi covid-19 adalah tantangan terbesar untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari. Para pejabat menduga gejolak saat ini disebabkan oleh sumber virus dari luar negeri.
 
Kota-kota yang lebih kaya seperti Beijing telah berhasil menjaga angka infeksi tetap rendah dengan mengkarantina dan menguji kasus-kasus potensial dengan cepat. Tetapi kota-kota perbatasan kecil, yang berjuang melawan risiko infeksi yang lebih tinggi yang diimpor dari luar negeri sementara dilengkapi dengan sumber daya yang relatif sedikit, telah mengalami gangguan yang lebih parah dan berkepanjangan di tengah toleransi nol Tiongkok terhadap covid-19.
 
Sebelum covid-19, Ejina Banner, sebuah divisi pemerintah terpencil di perbatasan Tiongkok dengan Mongolia, dikunjungi 8 juta pengunjung pada tahun 2019. Ini berkat atraksi seperti hutan tahan kekeringan yang akan berubah menjadi kuning keemasan pada Oktober.
 
Tetapi pemukiman dengan 36.000 penduduk telah terpukul keras dalam wabah terbaru. Ejina telah dikunci sejak pekan lalu, membuat hampir 10.000 turis tidak dapat pergi, kata seorang pejabat setempat, Selasa. Hampir setengah dari pengunjung tersebut berusia di atas 60 tahun.
 
“(Ejina Banner) memiliki lebih sedikit pekerja medis dan staf pengendalian virus," kata Fan Mengguang, pejabat kesehatan di Mongolia Dalam tempat Ejina bermarkas, kepada televisi pemerintah, seperti dikutip AFP, Rabu 27 Oktober 2021.
 
"Karena Ejina besar tapi jarang penduduknya, sulit untuk menutup perbatasannya," kata Fan.
 
Ruili di Provinsi Yunnan, diguncang oleh beberapa wabah domestik tahun ini. Mereka harus menghadapi pembatasan terberat yang pernah terlihat di Tiongkok.
 
“Orang-orang yang ingin meninggalkan kota, kecuali mereka yang pergi karena beberapa alasan penting, harus dikarantina di fasilitas terpusat setidaknya tujuh hari sebelum keberangkatan,” kata Pemerintah daerah Ruili, Rabu.
 
Ruili adalah titik transit utama bagi Yunnan, yang telah berjuang untuk memantau perbatasan 4.000 kilometer dengan Laos, Myanmar, dan Vietnam. Wilayah itu kerap dihadapkan pada masalah imigrasi ilegal di tengah penyeberangan tidak sah oleh mereka yang mencari perlindungan dari pandemi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan