Sekitar 100 ribu orang telah dievakuasi di Zhengzhou, ibu kota Henan. Akibat banjir, kereta api dan jalanan terganggu.
Otoritas kota mengatakan, lebih dari 500 orang dievakuasi ke tempat aman dari kereta bawah tanah yang banjir.
"Airnya sampai ke dada saya. Kami benar-benar takut, tapi yang paling menakutkan bukan airnya, melainkan pasokan udara berkurang di kereta," ucap salah seorang korban di media sosial.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 21 Juli 2021, pihak berwenang menghentikan layanan bus karena hujan lebat yang mengganggu jarak pandang mata. Karena layanan transportasi bus dihentikan sementara, warga banyak yang menggunakan kereta bawah tanah.
"Saat orang naik kereta bawah tanah, tragedi (banjir) itu terjadi," ucap seorang warga bermarga Guo.
Otoritas kota melaporkan, 25 orang tewas dan tujuh lainnya masih hilang. Dari korban tewas, empat orang merupakan warga kota Gongyi.
Baca juga: Dihantam Badai, Tentara Tiongkok Peringatkan Ancaman Bendungan Roboh
Hujan akan turun lebih lebat dalam tiga hari ke depan. Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah mengirim lebih dari 3 ribu personel untuk membantu pencarian dan penyelamatan.
"Curah hujan di Zhengzhou selama tiga hari terakhir berada di tingkat yang hanya terlihat sekali dalam seribu tahun," ucap ahli meteorologi.
Para ilmuwan meyakini banjir ini terjadikarena berkaitan dengan pemanasan global. Pasalnya, di bagian Eropa dan Amerika, cuaca panas ekstrem juga terjadi dan mengakibatkan kebakaran hutan yang parah serta suhu yang udara yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News