Pesan belasungkawa disampaikan Kim Jong-un kepada Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, setelah menerima kabar "mengejutkan" tentang kematian mendadak Raisi, lapor KCNA. Mokhber menjadi presiden interim Iran setelah kematian Raisi.
"Pesan tersebut mengatakan bahwa kematian presiden merupakan kehilangan besar bagi persaudaraan rakyat Iran dan masyarakat dunia yang menginginkan kemerdekaan dan keadilan," kata KCNA.
Setelah berbelasungkawa, Kim Jong-un mengatakan dirinya berharap pemerintah dan rakyat Iran dapat mengatasi kesedihan atas kehilangan pemimpin mereka, dan keluarga yang berduka dapat segera pulih seperti sedia kala.
Media pemerintah Iran mengonfirmasi kematian Raisi pada hari Senin, mengatakan bahwa ia dan beberapa pejabat pemerintah lain yang menemaninya ditemukan tewas beberapa jam setelah helikopter mereka jatuh di wilayah pegunungan di barat laut negara itu.
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1973, Pyongyang dan Teheran diketahui memiliki hubungan dekat selama berada di bawah sanksi internasional atas program senjata mereka. Kedua negara tersebut diduga melakukan pertukaran suku cadang dan teknologi rudal balistik, terutama pada perang Iran-Irak 1980-1988.
Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Korea Utara mengunjungi Iran bulan lalu dalam kunjungan langka yang menimbulkan kecurigaan akan kemungkinan kerja sama senjata antara kedua negara.
Baca juga: Sahabat Baik Iran, PM Pakistan Tetapkan Hari Berkabung untuk Ebrahim Raisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News