"Masyarakat akan diberi pilihan mengenai tipe vaksin apa saja yang terjadi di tiap-tiap lokasi vaksinasi," ucap Kobayashi, seorang penasihat untuk Kantor Kabinet Jepang di Tokyo, dikutip dari laman The Japan Times.
Kobayashi mengatakan keputusan memberikan opsi ini didasarkan pada kekhawatiran sejumlah warga Jepang mengenai efek samping beberapa vaksin Covid-19. Opsi pilihan diharapkan dapat semakin mendorong masyarakat Jepang untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Kami ingin menciptakan sebuah lingkungan di mana orang-orang mempunyai sebuah pilihan," kata Kobayashi.
Program vaksinasi Covid-19 di Jepang diluncurkan pada Februari lalu dengan memprioritaskan tenaga kesehatan. Vaksinasi untuk orang lanjut usia di Jepang akan dimulai pada 12 April mendatang dengan menggunakan vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Baca: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Jepang Dilakukan Bertahap
Beberapa perusahaan pengembang vaksin lainnya, termasuk AstraZeneca dan Moderna, telah mengajukan izin penggunaan darurat di Jepang.
Direktur Pusat Medis Tokyo Kazuhiro Araki menjadi yang pertama mendapat suntikan vaksin Pfizer-BioNTech bulan lalu.
Perawat bernama Rino Yoshida menjadi tenaga kesehatan selanjutnya yang disuntik setelah Araki. Memakai masker, ia terlihat tenang saat divaksinasi. "Saya merasakan suntikannya, tapi tidak terlalu sakit dan tidak menimbulkan bengkak," ucapnya kepada media NHK.
"Rata-rata angka kematian dan jumlah kasus sudah menurun di level global, jadi saya berharap vaksinasi dapat mengubah situasi di negara ini," lanjut Yoshida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
