"Untuk warga Tonga, kami sedang menuju ke sana dengan banyak air yang dibutuhkan," kata kapten HMNZS Aotearoa, Simon Griffiths, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 19 Januari 2022.
Griffiths mengatakan kapalnya membawa 250.000 liter air, dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 70.000 liter per hari, bersama dengan kebutuhan pokok lainnya.
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, mengatakan pemerintah Tonga telah menyetujui kedatangan Aotearoa dan HMNZS Wellington. Namun Tonga khawatir penyaluran bantuan dapat memicu penyebaran Covid-19.
Untuk itu, Tonga menginginkan agar penyaluran bantuan dari negara asing dilakukan tanpa melibatkan kontak fisik.
Baca: Khawatir Covid-19, Tonga Serukan Penyaluran Bantuan Tanpa Kontak Fisik
Tonga mengatakan persediaan airnya telah terkontaminasi oleh abu dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang meletus Sabtu lalu. Erupsi juga mengirimkan gelombang tsunami melintasi Samudra Pasifik.
James Garvin, kepala ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mengatakan kekuatan letusan diperkirakan setara dengan lima hingga 10 megaton TNT - kekuatan ledakan lebih dari 500 kali bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang di akhir Perang Dunia II.
Negara dan lembaga lain termasuk PBB sedang menyusun rencana untuk mengirim bantuan.
Seorang juru bicara Kemenlu Tiongkok mengatakan, Beijing akan mengirim bantuan darurat ke Tonga, termasuk air dan makanan. Bantuan akan diberikan saat Bandara Internasional Fua'amotu di kepulauan itu dibuka kembali.
Bandara tersebut tidak rusak, namun landasan pacunya tertutup abu. Saat ini, proses pembersihan secara manual sedang dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News