"Perwakilan RI menganjurkan apabila tidak terdapat hal-hal yang mengharuskan mereka ada di Australia, agar mempertimbangkan untuk kembali ke Tanah Air," tutur juru bicara KBRI Canberra Billy Wibisono kepada Medcom.id, Rabu 8 April 2020.
Pasalnya, sambung Billy, saat ini juga sudah banyak kelas yang dilakukan secara daring dan tidak harus hadir di kampus. Selain itu, saat ini ketersediaan penerbangan langsung dari Australia ke Indonesia juga semakin terbatas.
"Oleh karenanya diharapkan para mahasiswa Indonesia di Australia dapat mempertimbangkan keberadaannya di sini," imbuhnya.
Meski demikian, tutur Billy, semua keputusan untuk tetap tinggal atau kembali ke Indonesia berada di tangan pelajar. Billy menambahkan, perwakilan RI terus memantau dan berkomunikasi dengan berbagai komunitas mahasiswa Indonesia di Negeri Kanguru.
Salah satu bentuk komunikasi terlihat dari telekonferensi Duta Besar RI untuk Australia Kristiarto Legowo dengan mahasiswa RI di Victoria dan Tasmania.
Sementara itu, para duta besar negara-negara ASEAN di Canberra juga sudah menulis surat kepada Menteri Pendidikan di setiap negara bagian dan rektor universitas. Mereka meminta agar mahasiswa-mahasiswa dari negara ASEAN diperhatikan pihak kampus, terutama bila menghadapi kesulitan di tengah pandemi covid-19.
Pekan lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan agar mahasiswa internasional dan para wisatawan di Australia untuk kembali ke negara mereka. Menurutnya, saat ini Australia akan fokus mengurus warga negara sendiri.
"Australia harus fokus pada warga dan penduduknya untuk memastikan bahwa kami dapat memaksimalkan dukungan ekonomi terhadap mereka," tutur Morrison.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News