"Pemimpin Agung menggarisbawahi pentingnya mendorong kampanye pemulihan kerusakan (akibat topan Maysak) sebagai sebuah tugas penting," tulis laporan di kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir oleh Sputnik, Minggu 6 September 2020.
Menurut KCNA, Topan Maysak yang menghantam provinsi Hamgyong Selatan dan Hamgyong Utara telah menghancurkan lebih dari tempat tinggal di sepanjang area pesisir. Topan Maysak juga telah merusak sejumlah bangunan publik dan areal persawahan.
Kim disebut KCNA telah menerima laporan mengenai kerusakan hasil panen akibat Topan Maysak. Kim pun menyerukan agar otoritas Korut menerapkan teknologi-teknologi terbaru dalam meminimalisasi dampak kerusakan di sektor pertanian.
Selain itu, Kim juga telah memerintahkan agar sebuah tim pekerja konstruksi beserta segala peralatannya segera dikirim ke area-area terdampak bencana.
Komite Pusat Partai Pekerja Korut juga akan mengirim sejumlah anggota elite partai ke dua provinsi terdampak bencana untuk mengatur jalannya kampanye pemulihan kerusakan.
Nantinya para elite partai itu harus mampu memobilisasi pemuda dan juga personel militer untuk menjalankan kampanye pemulihan bencana.
Rusaknya areal persawahan akibat Topan Maysak mungkin merupakan pukulan terberat bagi Korut. Menurut data Organisasi Makanan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), sekitar 40 persen warga Korut berada di jurang kelaparan tahun lalu akibat terjadinya bencana alam seperti kekeringan atau hujan deras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News