Dilansir dari laman nzherald.co, Selasa 7 Juli 2020, otoritas Jepang mengonfirmasi 49 korban tewas dari sejumlah kota di prefektur Kumamoto. Sementara satu korban lainnya ditemukan tewas di Fukuoka.
Puluhan ribu petugas gabungan digerakkan dari seantero negeri ke Kyushu. Mereka bertugas mencari dan mengevakuasi korban serta membersihkan material longsor dari berbagai ruas jalan di sepanjang Sungai Kuma.
Operasi penyelamatan terhambat terjangan air banjir dan juga cuaca buruk di Kyushu, termasuk di Fukuoka dan Oita.
Di distrik Omuta, warga diselamatkan dengan menggunakan perahu oleh Pasukan Pertahanan Diri (SDF). Seorang bayi berusia dua bulan merupakan salah satu yang berhasil diselamatkan.
Seorang wanita lanjut usia yang berhasil diselamatkan menceritakan pengalamannya kepada saluran televisi NHK. Ia mengaku hampir tewas tenggelam saat hendak mengungsi.
"Saya hampir tersapu banjir. Saya berhasil selamat karena berpegangan di tiang listrik," ucapnya.
Sekitar tiga juta orang di Kyushu diminta untuk mengevakuasi diri sendiri ke tempat aman. Dari total 50 korbam, 14 di antaranya berasal dari sebuah panti jompo yang berlokasi di samping Sungai Kuma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News