Vaksin ini akan dikirimkan setelah Pyongyang menolak hampir dua juta dosis vaksin Covid-19 karena khawatir akan efek sampingnya.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang mengawasi keterlibatan dengan Korut mengatakan bahwa detail distribusi vaksin via COVAX ke Pyongyang kemungkinan belum dibuat.
Alokasi tersebut merupakan bagian dari rencana COVAX mendistribusikan 43 juta dosis vaksin AstraZeneca dan Moderna pada akhir Desember. Secara keseluruhan, COVAX bertujuan mengirimkan 1 miliar dosis tahun ini.
Dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak Januari lalu COVAX telah mengalokasikan sebagian besar dosis vaksin ke lebih dari 140 negara penerima. Pemberian vaksin sesuai dengan jumlah populasi.
Baca juga: WHO: Kesenjangan Vaksin adalah 'Skandal' yang Harus Dihentikan
"Korut dan Eritrea merupakan dua negara yang belum memulai kampanye vaksinasi Covid-19," kata WHO, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 30 November 2021.
Bahkan, Korut belum secara resmi mengonfirmasi adanya kasus Covid-19. Tapi mereka telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Juni lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan, kegagalan untuk menerapkan langkah dalam mengatasi Covid-19 telah memicu krisis besar.
"Korea Utara telah melakuka tes Covid-19 terhadap 45.564 orang, dan dari hasil itu, tidak ada satu pun yang positif," sebut WHO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
