Dilansir dari laman 9news, Selasa, 17 Agustus 2021, ratusan warga Afghanistan yang ingin melarikan diri dari Taliban beramai-ramai menaiki sebuah pesawat militer AS tipe Boeing C-17 Globemaster III.
Pesawat tersebut dapat mengangkut kargo seberat 77.564 kilogram, dan sebenarnya hanya didesain untuk mengangkut 134 prajurit. Kru pesawat mengaku tidak tega meninggalkan begitu banyak warga Afghanistan di bandara, dan pada akhirnya mempersilakan 640 dari mereka untuk naik.
"Daripada menurunkan para pengungsi ini dari pesawat, kru memutuskan untuk mengangkut mereka semua. Diperkirakan 640 warga sipil Afghanistan telah naik ke pesawat tersebut," tulis laporan Defense One.
Pada 2013, sebuah pesawat C-17 pernah mengevakuasi 670 orang yang melarikan diri dari sebuah terjangan topan di Filipina.
Penerbangan darurat dari Kabul itu terjadi di saat ratusan warga lainnya terlihat beramai-ramai mendatangi bandara untuk lari dari ancaman Taliban. Sejumlah orang tewas dalam kericuhan di tengah eksodus massa tersebut.
Terdapat laporan beberapa korban tewas adalah mereka yang nekat berpegangan ke bagian tepi pesawat dan terjatuh dari ketinggian.
Sementara itu di Washington, Presiden AS Joe Biden tetap membela keputusannya menarik pasukan dari Afghanistan. Pernyataan disampaikan satu hari usai Taliban menguasai Afghanistan.
"Pasukan Amerika tidak bisa terus terlibat dalam sebuah perang di mana militer Afghanistan sudah tidak bersedia lagi berjuang untuk diri mereka sendiri," tegas Biden.
Baca: Biden Tuduh Afghanistan Tak Mau Lagi Berjuang Melawan Taliban
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
