Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengacungkan jempol dalam acara Hari Nasional Taiwan di Taipei, 10 Oktober 2022. (Sam Yeh / AFP)
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengacungkan jempol dalam acara Hari Nasional Taiwan di Taipei, 10 Oktober 2022. (Sam Yeh / AFP)

Tiongkok Kian Mengancam, Taiwan Bertekad Tingkatkan Kekuatan Tempur

Medcom • 10 Oktober 2022 22:17
Taipei: Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam pidato utamanya pada Senin, 10 Oktober 2022, berjanji untuk meningkatkan kekuatan tempur dan pertahanan. Janji disampaikan di saat saat ketegangan antara Taiwan dan Tiongkok telah meningkat secara dramatis.
 
Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya sendiri, mendapat tekanan militer dan politik yang meningkat dari Beijing. Peningkatan tekanan ini terlihat jelas, terutama setelah latihan perang Tiongkok di awal Agustus setelah berlangsungnya kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei.
 
Dalam pidatonya di hari nasional Senin ini, Tsai berbicara tentang "meningkatkan kekuatan tempur dan menyatukan moral masyarakat."

"Selain menegaskan kembali tekad Taiwan untuk meningkatkan pertahanan diri dan posisinya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional, presiden juga menguraikan upaya memperkuat kekuatan dan ketahanan tempur pertahanan nasional," ujar seorang sumber, seperti dikutip dari laman Channel News Asia.
 
Sementara itu, Tsai saat ini sedang mengawasi program modernisasi militer dan meningkatkan anggaran pertahanan di saat Tiongkok terus menekan klaim kedaulatannya terhadap Taiwan.
 
Tidak hanya itu, dalam pidatonya di luar kantor kepresidenan di pusat Taipei, Tsai menekankan bahwa ketahanan demokratis adalah kunci dalam melindungi Taiwan. Ia mengatakan bahwa hal ini termasuk terus memperdalam kerja sama internasional dan berhubungan erat dengan sekutu demokratis.
 
Pidato Tsai dilakukan dalam waktu kurang dari sepekan sebelum kongres Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa dibuka di Beijing. Kongres ini sendiri berkaitan dengan Presiden Xi Jinping yang secara luas diperkirakan akan memenangkan masa jabatan lima tahun untuk ketiga kali.
 
Di sisi lain, Tiongkok telah berjanji untuk terus mengupayakan "penyatuan kembali" secara damai dengan Taiwan di bawah model Satu Negara, Dua Sistem. Namun, semua partai politik utama di Taiwan menolak upaya tersebut itu, dan publik pun hampir sama sekali tidak mendukungnya, menurut sejumlah jajak pendapat.
 
Tiongkok hingga kini masih menolak berbicara dengan Tsai, yang terpilih kembali secara telak pada 2020, dengan alasan bahwa dirinya adalah seorang separatis. Tsai telah berulang kali menawarkan pembicaraan kepada Tiongkok yang berlandaskan kesetaraan dan saling menghormati.
 
Ia telah menjadikan penguatan pertahanan Taiwan sebagai landasan pemerintahannya, salah satunya dilakukan dengan meningkatkan program modernisasi militer. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Baca:  Taiwan Tegaskan Tak Akan Bergantung Pada Negara Lain untuk Pertahanan, Yakin Bisa?

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan