Salim Sadar, seorang warga dari ibu kota Zaranj, mengatakan kepada saluran televisi Amu TV bahwa cuaca dingin "yang belum pernah terjadi sebelumnya ini" secara mengejutkan telah menelan banyak korban jiwa.
Menurutnya, temperatur dingin berimbas buruk kepada masyarakat Afghanistan yang sudah mengalami kesulitan ekonomi sejak kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.
Banyak warga Afghanistan yang memilih pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan serta kehidupan layak.
"Kesulitan dan musim dingin berbahaya, kelaparan, pengangguran, serta meningkatnya harga pangan dan bahan bakar semakin menambah penderitaan masyarakat Afghanistan," ujar Sadar, melansir dari laman Mehr News Agency, Minggu, 22 Januari 2023.
Nuruddin Hamza, wali kota yang ditunjuk Taliban untuk memimpin Zaranj, mengonfirmasi bahwa 32 orang tewas akibat cuaca dingin dalam lima hari terakhir.
"Otoritas Zaranj telah mengevakuasi 32 jasad dari area perkotaan dalam lima hari terakhir di tengah cuaca yang sangat dingin," ungkapnya.
Baca juga: Badan Amal Inggris Serukan Donasi Musim Dingin untuk Afghanistan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News