Ketegangan di perbatasan Afghanistan dan Pakistan terjadi dari waktu ke waktu. (AFP)
Ketegangan di perbatasan Afghanistan dan Pakistan terjadi dari waktu ke waktu. (AFP)

Petinggi Pakistan Klaim Serangan di Afghanistan Tewaskan 20 Militan TTP

Willy Haryono • 25 Desember 2024 18:53
Paktika: Angka kematian akibat serangan udara Pakistan di wilayah Afghanistan pada Selasa malam telah bertambah menjadi 46 orang, lapor pemerintah Afghanistan di bawah kendali kelompok Taliban pada Rabu, 25 Desember 2024. Salah satu petinggi Pakistan menyebut serangan ini ditujukan ke tempat “persembunyian teroris.”
 
Serangan ini merupakan lonjakan terbaru dalam permusuhan di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan, dengan ketegangan meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan di tahun 2021.
 
Juru bicara pemerintah Afghanistan di bawah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada media AFP bahwa pada Selasa malam Pakistan telah membombardir empat daerah di distrik Barmal di provinsi Paktika timur.

"Jumlah total korban tewas adalah 46 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan,” katanya, seraya menambahkan bahwa enam lainnya terluka, sebagian besar anak-anak.
 
Baik Kementerian Luar Negeri Pakistan maupun militernya belum menanggapi permintaan komentar perihal serangan di Afghanistan.

Tehreek-e-Taliban Pakistan

Namun seorang pejabat senior keamanan Pakistan mengatakan serangan itu ditujukan pada "tempat persembunyian teroris" dengan menggunakan jet tempur dan pesawat nirawak (drone). Pakistan mengklaim serangan itu telah menewaskan sedikitnya 20 militan dari kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompok Taliban lokal di negara itu.
 
"Argumen dari pejabat Afghanistan yang mengklaim warga sipil dirugikan tidak berdasar dan menyesatkan," tambahnya, yang berbicara dengan syarat anonim.
 
Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Taliban pada Selasa malam mengecam serangan tersebut, menyebutnya "biadab" dan "agresi yang jelas.”
 
"Emirat Islam tidak akan membiarkan tindakan pengecut ini tidak ditanggapi, tetapi menganggap pembelaan terhadap wilayah dan kedaulatannya sebagai hak yang tidak dapat dicabut," kata pernyataan itu, menggunakan nama otoritas Taliban untuk pemerintahan di Afghanistan.
 
Bentrokan di perbatasan terjadi setelah serangan udara mematikan pada bulan Maret oleh militer Pakistan di wilayah perbatasan Afghanistan, yang menurut otoritas Taliban menewaskan delapan warga sipil.
 
Seorang warga Barmal, Maleel, mengatakan kepada AFP bahwa serangan pada Selasa malam menewaskan 18 orang dari satu keluarga.
 
"Pengeboman itu mengenai dua atau tiga rumah, di satu rumah, 18 orang tewas, seluruh keluarga kehilangan nyawa mereka," katanya.
 
Ia mengatakan serangan itu menewaskan tiga orang di rumah lain dan melukai beberapa orang lainnya, yang dibawa ke rumah sakit.
 
Baca juga:  Serangan Udara Pakistan Tewaskan 5 Orang di Wilayah Afghanistan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan