Faruque saat ini diawasi Universitas Kedokteran Bangabandhu Sheikh Mujib (BSMMU). Penyelidikan terhadapnya juga dimulai untuk memverifikasi klaimnya.
Sebuah tim beranggotakan tiga orang, termasuk seorang psikolog juga telah memeriksa kondisi kesehatan Faruque.
"Kami mengunjungi Faruque pada Kamis pagi. Dia tidak menunjukkan reaksi umum demam atau pilek yang terlihat pada penerima vaksin. Juga tidak ada tanda menerima tiga tusukan di tangannya," kata Direktur BSMMU Brigjen Md Najrul Islam, dilansir dari Sputnik, Jumat, 30 Juli 2021.
Sesuai aturan di negara tersebut, petugas kesehatan di pusat vaksinasi wajib mengisi kartu vaksinasi setelah memberikan dosis. Semua vaksin yang digunakan di Bangladesh adalah dua dosis yang seharusnya diberikan dengan jeda tiga hingga enam pekan.
Baca juga: Bangladesh Catat Lonjakan Tertinggi Kasus dan Kematian Harian Covid-19
Dalam insiden terpisah, seorang pria berusia 38 tahun, yang diidentifikasi sebagai Basharuzzaman, diduga diberikan dua dosis vaksin covid-19 pada hari yang sama di Kushtia, Bangladesh.
Sesuai laporan, Basharuzzaman menerima dosis vaksin pertama pada pukul 12.30, tetapi 10 menit kemudian petugas kesehatan memberikan dosis lain tanpa memeriksa kartu vaksinasinya.
Lonjakan tajam infeksi covid-19 juga tercatat di Bangladesh. Sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan dengan India yang disebabkan varian Delta covid-19 yang sangat menular.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina belum lama ini mengumumkan, semua orang dewasa di negara itu sudah bisa mendaftar dan menerima vaksin covid-19 mulai 8 Agustus mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
