Kim Jong-un di tengah jajarannya. Foto: AFP
Kim Jong-un di tengah jajarannya. Foto: AFP

Kasus Covid-19 di Korut Nihil, Kim Jong-un Malah Semprot Jajarannya

MetroTV • 01 Juli 2021 12:24
Korea Utara: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegur jajaran pejabat pemerintah atas penanganan covid-19. Sebab, hal itu dianggap kurang memuaskan. 
 
Padahal, jumlah kasus covid-19 di Korea Utara diklaim nihil. Namun, Kim Jong-un malah mengkhawatirkan sebaliknya.
 
Dalam pertemuan komite Partai Buruh K-8 yang berkuasa, Kim Jong-un menyebut jajaran publik inkompeten. Sampai dinilai tak bertanggung jawab dan tidak melakukan apa pun dalam perencanaan dan mitigasi penanganan covid-19.

Kekhawatiran Kim muncul karena perbatasan Korea Utara dan Tiongkok masih terbuka lebar, tanpa pembatasan ketat. Padahal, dua negara itu memang menjalin kerja sama.
 
"Terlebih fasilitas kesehatan di Korea Utara dianggap kurang memadai dan tidak akan cukup untuk menampung pasien covid-19," demikian simpulan dari presenter Metro TV, Eva Wondo pada program Metro Hari Ini, Rabu, 30 Juni 2021.
 
Baca: Kim Jong-un Akui Ada Insiden Serius Terkait Covid-19
 
Korut selama ini mengambil langkah-langkah awal dan ekstrem untuk mencegah wabah, termasuk menutup perbatasannya pada Januari 2020 dan memberlakukan pembatasan ketat pada kehidupan sehari-hari yang telah menyebabkan banyak diplomat asing dan pekerja bantuan meninggalkan negara itu.
 
“Pertemuan politbiro Selasa diadakan untuk menyelesaikan secara menyeluruh beberapa pejabat terkemuka yang melalaikan tugas dalam melaksanakan tugas-tugas kebijakan utama Partai dan negara. Selain juga untuk memberikan titik balik baru dalam administrasi personalia di dalam Partai," lapor KCNA.
 
“(Kim) dengan serius menunjukkan bahwa ketidakbertanggungjawaban kronis dan ketidakmampuan kader saat ini membawa kesulitan artifisial pada implementasi kebijakan Partai dan menjadi rem besar yang merugikan perkembangan kerja revolusioner," lapor KCNA.
 
Korea Utara telah menghadapi kesulitan ekonomi besar dari pandemi covid-19 setelah menutup perbatasannya. Mereka bahkan memotong perdagangan sekitar 80 persen dengan mitra utamanya, Tiongkok. (Raissa Oktaviani)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan