"Jika Iran memiliki intelijen bahwa anggota Daesh telah dipindahkan ke Afghanistan, kami berharap (mereka) membagikannya, sehingga pasukan keamanan Afghanistan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata juru bicara Kemenlu Afghanistan era Taliban Abdul Qahar Balkhi via Twitter.
Daesh adalah akronim lain dari ISIS, yang juga terkadang disebut dengan ISIL.
"Emirat Islam Afghanistan telah dengan cermat berperang melawan Daesh selama dan setelah pendudukan berakhir," tambahnya.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu, 23 Juli 2023, Balkhi juga mendesak otoritas Iran untuk mengambil sikap konstruktif terhadap masalah ekonomi, politik, dan sosial.
Selain itu, Balkhi menegaskan bahwa pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban "tidak akan membiarkan siapa pun" mengancam keamanan negara, "atau menggunakan wilayah kami untuk melawan pihak lain."
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada televisi pemerintah dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa para pemimpin ISIS telah pergi ke Afghanistan dari Irak, Suriah, dan Libya dalam beberapa bulan terakhir. "Ini adalah salah satu tantangan yang dihadapi Taliban," ungkapnya kala itu.
Baca juga: Sempat Diganggu Rusia, Drone AS Tewaskan Pemimpin ISIS di Suriah
Afiliasi ISIS, Islamic State in Khorasan Province, ISKP (ISIS-K), telah menjadi ancaman terbesar bagi otoritas Taliban. ISIS-K telah mengeklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan di Afghanistan.
Ratusan orang tewas dan terluka, termasuk warga asing dan anggota komunitas minoritas Hazara, dalam serangan yang dilakukan ISKP dalam upaya melemahkan pemerintahan Taliban.
Kelompok bersenjata itu juga telah membunuh pejabat administrasi Taliban, termasuk gubernur provinsi utara Balkh dalam serangan di kantornya pada Maret lalu. Penjabat gubernur provinsi timur laut Badakhshan juga terkena serangan ISIS-K bulan ini.
Pemerintahan Taliban telah meluncurkan tindakan keras terhadap ISKP, salah satunya dengan menggerebek tempat persembunyiannya di beberapa provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News