Minister Counsellor KBRI Kolombo, Heru Prayitno mengatakan, terkait dengan situasi saat ini, WNI di Sri Lanka juga ikut terkena dampak.
"Krisis ekonomi yang terasa sejak Maret 2022 semakin memberikan dampak langsung kepada masyarakat Sri Lanka, termasuk WNI," katanya kepada Medcom.id, Jumat, 24 Juni 2022.
Ia mengatakan, WNI ikut mengantre BBM dan gas selama berjam-jam, serta terkena pemadaman listrik bergilir dengan durasi hingga empat jam.
Baca juga: PM Sri Lanka Nyatakan Negaranya Bangkrut
Bahkan, sebagian memilih untuk beralih ke kayu bakar untuk keperluan memasak.
"Secara umum WNI yang ada di Sri Lanka masih dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk dapat hidup secara layak," katanya.
Sejauh ini, sambung dia, keluhan WNI umumnya terkait gaji yang tergerus akibat tingginya nilai inflasi dan harga yang melonjak.
Untuk itu, ucap Heru, KBRI menyiapkan kebutuhan sembako bagi WNI yang membutuhkan. "Penyiapan kebutuhan sembako menjadi bagian dari rencana kontijensi perlindungan WNI," ucapnya.
Heru menjelaskan, stok pangan di Sri Lanka sebenarnya masih tersedia, namun harganya sangat tinggi. Yang sangat dibutuhkan oleh Sri Lanka saat ini adalah stok obat-obatan.
"Indonesia telah memberikan bantuan obat-obatan dan peralatan kesehatan senilai Rp22,5 miliar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News